NU Online Cirebon,
Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) PWNU Jawa Barat siap menggelar Silaturahmi Daerah (Silatda) Bu Nyai Nusantara yang akan dilaksanakan di Buntet Pesantren, Kabupaten Cirebon tepatnya di GOR Mbah Muqoyyim pada Ahad (24/11/2019) dengan tema besar “Meneguhkan Bhakti Bu Nyai dalam Mewujudkan Keadilan dan Perdamaian di Jawa Barat”.
Ketua RMI PWNU Jawa Barat Dr. KH. Amin Maulana mengatakan agenda ini merupakan agenda para Bu Nyai untuk pertama kalinya digelar di Jawa Barat.
“Sebagai penyelenggara tentu berharap agenda ini sukses. Silakan para Ibu Nyai dapat menuangkan ide dan gagasannya di forum Silatda Bu Nyai Nusantara yang kami gelar di Buntet Pesantren Cirebon,” jelas Kiai Amin.
Koordinator Bu Nyai Jawa Barat Hj Yenni Ainul Widad FH menyatakan bahwa Silatda ini akan dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat H Ridwan Kamil, Kapolda Jawa Barat Irjen. Pol. Rudy Sufahriadi, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua RMI PBNU KH Abdul Ghoffar Rozin, Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah, Koordinator Jaringan Gusdurian Hj Alissa Wahid, Ketua RMI PWNU Jawa Barat Dr KH Amin Maulana, Aktivis Perempuan Dr Nur Rofiah, dan tokoh lainnya termasuk peserta dari ratusan Bu Nyai di Jawa Barat sudah memastikan diri hadir pada kegiatan tersebut.
“Para Bu Nyai di Jawa Barat melalui Silatda ini akan melakukan Focus Group Discussion (FGD) di antaranya terkait upaya deradikalisasi berbasis keluarga, pemberdayaan ekonomi pesantren, penguatan kapasitas muharrik perempuan Nahdlatul Ulama, dan membahas juga terkait tantangan dan peluang pendidikan di era revolusi 4.0 berbasis pesantren, dan tentunya memperkuat hasil keputusan Silatnas Bu Nyai Nusantara,” jelas Putri almarhum Prof KH Fuad Hasyim Buntet Pesantren terebut.
Bu Yeyen, sapaan akrabnya, berharap Silatda ini akan menjadi forum dan wadah untuk mencari solusi bersama atas kebutuhan umat, seperti menangkal gempuran paham radikal yang banyak menyasar masyarakat terutama melalui penguatan keluarga.
“Bu Nyai di Jawa Barat siap menjadi muharrik-muharrik NU, menjadi pendidik handal di era revolusi 4.0 serta siap untuk menebarkan pesan damai Islam rahmatan lilalamin, dan mengajarkan nilai-nilai toleransi antar umat beragama,” tandas Ketua Pelaksana Silatda tersebut.