NU Cirebon Onlinr –
Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PCNU Kabupaten Cirebon menggelar Workshop Metode Menghitung Cepat Stenomat di IAI BBC, Jalan Tuparev, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Kamis (29/10/2020).
Kegiatan yang digelar dalam rangkaian Hari Santri Nasional (HSN) 2020 itu diikuti puluhan guru SD dan MI dari Kabupaten Cirebon.
Ketua LP Ma’arif PCNU Kabupaten Cirebon, M Fahrurozi, mengatakan, workshop tersebut untuk meningkatkan skil guru dalam mengajar.
Menurut dia, stenomat merupakan metode perhitungan aritmatika yang mudah dan cepat tanpa menggunakan alat bantu.
“Metode ini sangat bermanfaat untuk digunakan guru dalam mengajar, karena lebih mudah dipahami siswa,” kata M Fahrurozi saat ditemui usai kegiatan.
Ia mengatakan, melalui metode stenomat peserta didik diajak menghitung lebih cepat tanpa menggunakan alat bantu.
Selain itu, metode stenomat juga bisa diaplikasikan untuk peserta didik dari mulai jenjang SD maupun MI.
Bahkan, dalam pelatihan itupun sejumlah siswa mendemonstrasikan kemampuan menghitung cepat menggunakan metode stenomat.
Mereka tampak diberikan sejumlah soal secara acak dan diminta menyelesaikannya tanpa menggunakan alat bantu.
Sementara pihak panitia turut mengerjakan soal tersebut menggunakan alat hitung dan mencocokkan hasilnya.
Ternyata jawaban para siswa tersebut sama seperti hasil menggunakan alat bantu, bahkan lebih cepat.
“Stenomat ini membuat pembelajaran lebih cepat diserap peserta didik karena metodenya lebih lebih sederhana,” ujar M Fahrozi.
Sementara Sekretaris LP Ma’arif PCNU Kabupaten Cirebon, Wahyono, mengatakan, workshop kali ini merupakan kegiatan yang ketiga kalinya dilaksanakan jajarannya.
Menurut dia, workshop stenomat bakal digelar secara berkala di wilayah Kabupaten Cirebon dan sekitarnya.
Workshop Metode Hitung Cepat Stenomat juga diisi pemateri dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Ma’arif PCNU Kabupaten Cirebon yang mempunyai sertifikasi khusus.
“Mudah-mudahan workshop ini memberi manfaat bagi dunia pendidikan, dan para guru juga bisa mengimplementasikannya dalam pembelajaran, sehingga peserta didik merasakan manfaatnya,” kata Wahyono.
Kontributor: Imam