NU CIREBON
CIREBON — Silaturahmi dan Kunjungan Kerja (SKK) PCNU Kabupaten Cirebon ke MWCNU Se-kabupaten Cirebon Zona Barat-2 digelar di Aula Masjid Al-Jabar Plumbon, Cirebon, Minggu (1/10/2023).
SKK Zona Barat-2 ini diikuti oleh 4 MWCNU, yaitu MWCNU Plumbon, MWCNU Plered, MWCNU Weru dan MWCNU Kedawung.
Pada kegiatan SKK Zona Barat-2, PCNU memarkan hasil Peraturan Perkumpulan (PERKUM) NU yang telah disahkan dalam Konbes NU tahun 2023.
Selain itu, dalam sambutanya, Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Cirebon, KH. Aziz Hakim Syaerozie mengungkapkan kegiatan SKK bisa menjadi media konsolidasi untuk mengatasi problematika yang ada tingkat MWC dan Ranting.
“Kegiatan SKK ini menjadi media konsolidasi yang sangat efektif, karena di kegiatan ini problem-problem di bawah terutama di ranting bisa diinformasikan ke pengurus cabang, sehingga SKK ini menjadi salah satu alat untuk mendesain program yang dibutuhkan MWC dan Ranting,” jelas KH. Aziz.
KH. Aziz juga menjelaskan beberapa program yang akan dilaksanakan PCNU Kabupaten Cirebon.
“Salah satu program yang akan digarap Pengurus Cabang adalah agenda sertifikasi wakaf secara masal, kolaborasi PCNU dengan BPN Kabupaten Cirebon,” ujarnya.
“Program sertifikasi tanah wakaf ini akan kita fokuskan ke rumah-rumah ibadah yang ada di kabupaten Cirebon, baik itu muslim maupun non-muslim, dengan catatan alas hukumnya jelas,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon, KH. Wawan Arwani Amin menekankan pentingnya melaksanakan PERKUM yang sudah disahkan PBNU.
“Secara organisasi, PERKUM yang sudah disepakati tersebut harus dijalankan, selain menjadi kewajiban organisasi, hal itu juga untuk kesepahaman dan kesiapan bersama-sama menatap masa depan NU,” ujar KH. Wawan.
Sementara itu, Ketua Tanfidziah MWCNU Plumbon sekaligus tuan rumah SKK PCNU Zona Barat-2, KH. Kasnanto mengungkapkan harapan adanya kegiatan SKK tersebut.
“Harapannya, dengan adanya SKK ini terjalin silaturahim dan komunikasi yang baik antara PCNU dengan MWC sampai ke Ranting dan PCNU bisa mengakomodir program-program yang dibutuhkan oleh MWC dan Ranting,” jelas KH. Kasnanto.***