NU Cirebon
Cirebon: Gus Shobah Mustofa Aqiel menyebut bahwa orang Indonesia mempunyai karakter muta’addibin atau punya tata krama dan berbudaya.
Penjelasan Gus Shobah itu disampaikan saat memberikan materi Dialog Kebangsaan “Jihad Santri Jayakan Negeri” dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023.
Acara yang berlangsung di Masjid Nurul Mubin, Desa Kroya, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon diinisiasi Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Panguragan.
Gus Shobah menjelaskan, orang Amerika, Afrika, atau Eropa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar Kairo tidak menampilkan tata krama yang agung.
“Mereka ketika berpapasan dengan syekh atau guru, sikapnya seperti berjumpa kawan sejawatnya,” katanya.
Hal itu berbeda dengan orang Indonesia. Mereka ketika bertemu Syekh akan mencium tangan. Sehingga, ulama di belahan dunia, khususnya Al-Azhar mengenal karakter masyarakat Indonesia yang berbudaya atau mutaaddibin.
Karakter seperti ini, jelas Gus Shobah, merupakan representasi atau gambaran Islam yang universal, yakni Islam yang ‘alamin atau addin alamin.
Pria yang tengah menempuh magister di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir itu menilai bahwa kesan Islam bukan hanya di Arab, Eropa, Afrika, atau Timur Tengah, tapi ada juga Islam yang berwajah Indonesia, wajah nusantara.
“Islam berwajah Indonesia itu Islam yang ada anggah-ugguhnya, berakhlak dan berbudaya,” ujar putra ketiga KH. Musthofa Aqiel Siroj itu.