NU Cirebon
Cirebon: Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon menggelar Rapat Pleno di Pondok Pesantren Nurusshidiiq, Kejaksan, Kota Cirebon pada Sabtu, 19 Oktober 2024.
Beberapa poin pembahasan rapat pleno tersebut di antaranya, evaluasi program prioritas Koin NU, rencana pelaksanaan program silaturahmi kunjungan kerja (SKK), dan memaksimalkan program PD-PKPNU.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie menyebut bahwa rapat pleno ini tarafnya satu digit di bawah Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab).
“Mandat peraturan perkumpulan (Perkum) bukan semata-mata untuk memenuhi AD/ART, tetapi memang kebutuhan organisasi,” jelas Kiai Aziz.
Dalam kesempatan itu, Kiai Aziz juga melaporkan sejumlah program yang telah dilakukan PCNU Kabupaten Cirebon.
Baca: LPBI PCNU Kabupaten Cirebon Belajar Budi Daya Magot ke Pesantren KHAS Kempek
“Sejak Januari 2024 hingga Oktober ini, salah satu agenda yang telah terlaksana adalah Muskercab 2,” katanya.
Program lainnya, kata Kiai Aziz, yakni rapat harian antara jajaran Tanfidziyah bersama dengan lembaga-lembaga. Ia menegaskan, program tersebut sudah sering dilakukan.
“Berikutnya, jika kami membutuhkan arahan dari Syuriyah, maka kami akan menggelar rapat gabungan Syuriah dan Tanfidziyah. Ini juga sudah berkali-kali dilakukan, salah satunya saat itu membahas restrukturisasi kepengurusan,” ucapnya.
Rapat tersebut menghasilkan bahwa pengurus Tanfidziyah, termasuk ketua lembaga yang enggan mengikuti PD-PKPNU maka dianggap mengundurkan diri.
“Kepengurusan kami juga telah melaksanakan PD-PKPNU sebanyak tujuh kali. Hal ini dilakukan karena syarat jadi ketua MWC harus sudah mempunyai sertifikat PD-PKPNU. Ini akan terus kami gelar di kecamatan-kecamatan,” kata Kiai Aziz.
Terdekat, ujar Kiai Aziz, pihaknya akan segera menggelar SKK 2. Program ini direncanakan digelar pada awal November hingga Desember 2024.
“Berikutnya kami juga terus mendorong program prioritas, yakni Koin NU. Selain itu, dari sisi keuangan, PCNU bisa dibilang sehat, salah satu penunjangnya yakni pemasukan dari penjualan NU Mineral dan koperasi,” tuturnya.
“Selain itu, kami juga melebarkan sektor pemasukan melalui program Bumi NU. Jadi kami mengelola tanah kavling, dari 13 petak sudah terjual kurang lebih 8,” tandasnya.[]