NU Cirebon Online,
Lembaga Kajian dan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU Kabupaten Cirebon menggelar Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari Sabtu-Minggu (14-15/4) itu diadakan di Pondok Pesantren Gedongan, Ender, Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon.
Kegiatan yang difasilitasi Tim Fasilitator MKNU Lakpesdam PCNU Kabupaten Cirebon itu diikuti oleh perwakilan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU, Lembaga, dan Badan Otonom NU.
Ketua Lakpesdam PCNU, Rosidin, M.Hum, mengatakan, MKNU tingkat Kabupaten ini merupakan wadah untuk melakukan kaderisasi para pengurus baik Lembaga maupun MWC NU.
“Peserta kegiatan ini berjumlah 100 orang saat registrasi, dan yang lulus sebagai kader berjumlah 71 orang. Mereka berasal dari utusan lembaga NU, MWC NU, dan badan otonom NU,” jelas Rosidin.
Ia berharap, setelah mengikuti MKNU para pengurus Lembaga, MWC, dan Banom NU memiliki cara pandang yang sama, baik dari sisi amaliyah maupun harakah gerakannya.
“Pada MKNU ini para peserta diberikan pendalaman materi yang kemudian dapat dijadikan sebagai rumusan strategi untuk penguatan dan pengembangan pada tahap implementasi gerakan di MWC atau Rantingnya masing-masing,” kata Rosidin.
Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim, menyampaikan, kegiatan MKNU merupakan kegiatan yang sangat istimewa. Pasalnya, fasilitator MKNU merupakan orang-orang yang sebelumnya telah mengikuti Training of Trainers (TOT) khusus fasilitaor MKNU.
“Selain itu, sertifikat MKNU nanti akan menjadi syarat bagi pengurus NU sesuai dengan amanat anggaran dasar NU. MKNU ini merupakan bagian dari ideologisasi dan konsolidasi organisasi sehingga PCNU Kabupaten Cirebon dapat melahirkan trainer-trainer andal untuk menggerakkan kegiatan MKNU di tingkat MWC-MWC,” paparnya.
Ia menambahkan, bahwa, selama masa kepengurusan PCNU dari 2017 sampai 2022, seluruh MWC di Kabupaten Cirebon diharapkan sudah menyelenggarakan MKNU dengan target 4000 kader seluruh Kabupate Cirebon.
Sejalan dengan itu, Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Wawan Arwani Amin, menjelaskan, tujuan kegiatan MKNU adalah peneguhan ideologi Ahlussunah wal-Jamaah sebagai sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem ‘aqli (rasionalis) dan ekstrem naqli (skripturalis) yang bersumber Al-Quran dan Sunnah serta menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik (ijma dan qiyas).
Kedua, lanjutnya, meneguhkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk membendung upaya-upaya yang saat ini ingin merongrong keutuhan negara.
“Terakhir, membangun gerakan kolektif yang diikat dengan ukhuwwah atau solidaritas yang kuat sebagai perekat gerakan yang dibangun atas dasar kesadaran bersama atau kepentingan organisasi atau NU, bukan atas dasar kepentingan peribadi, yang harus dilakukan dan layak diperjuangkan bersama-sama,” tandas Kiai Wawan.