NU Cirebon
Cirebon: Lembaga Perekonomian (LP) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon terus menunjukkan perannya sebagai pusat pengembangan ekonomi Nahdlatul Ulama (NU) yang progresif dan profesional.
Hal itu dibuktikan dengan kunjungan resmi PCNU Kota Magelang ke Gedung PCNU Kabupaten Cirebon pada Jumat, 4 Juli 2025 untuk menjajaki peluang kerja sama ekonomi strategis antar-cabang NU.
Ketua LP PCNU Kabupaten Cirebon, Kang Surahman menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menegaskan bahwa pertemuan ini merupakan bagian dari penguatan sinergi antar-wilayah dalam membangun ekonomi jam’iyah berbasis kekuatan mandiri.
“PCNU Magelang datang membawa tawaran konkret kerja sama, terutama dalam pemasaran produk air minum dalam kemasan (AMDK) milik Badan Usaha Milik NU (BUMNU) mereka. Ini bagian dari ikhtiar memperluas jaringan usaha NU yang saling menopang,” ujar Kang Surahman saat dikonfirmasi nucirebon pada Sabtu, 5 Juli 2025.

Menurutnya, produk eN-U Mineral milik PCNU Kabupaten Cirebon menjadi perhatian utama delegasi Magelang. Produk ini dinilai berhasil secara komersial dengan sistem pemasaran yang terukur, penjualan yang stabil, serta skema profit sharing yang memperkuat kelembagaan hingga tingkat Majelis Wakil Cabang (MWC).
Baca: Kiai Aziz Jelaskan Peran Penting Kader NU di Tengah Gempuran AI
“Mereka melihat sistem kami berjalan konsisten. Bukan hanya soal omzet, tapi bagaimana hasil usaha dikembalikan untuk pemberdayaan struktur NU di bawah,” katanya.
Kunjungan ini juga menjadi ajang tukar gagasan. Salah satu yang menjadi catatan penting adalah bahwa PCNU Kota Magelang telah memiliki pabrik AMDK sendiri.
Kang Surahman menilai hal itu sebagai keunggulan yang bisa dijadikan peluang kolaborasi dua arah, mengingat Cirebon memiliki kekuatan di sisi distribusi dan manajemen pasar.
“Kami justru menyambut baik jika ada kerja sama lintas lini. Magelang kuat di hulu produksi, kami kuat di hilir distribusi. Ini bisa jadi model penguatan ekonomi antar-PCNU yang konkret,” jelasnya.
Tak hanya soal AMDK, PCNU Magelang juga menawarkan kerja sama pengadaan Bus NU yang akan dikelola langsung oleh BUMNU Magelang. Dalam rencana tersebut, Cirebon diharapkan menjadi investor atau mitra pengembang awal.
“Tentu ini akan kami pelajari lebih lanjut. Selama kerja sama dilakukan dengan manajemen yang profesional dan memberi dampak bagi jam’iyah, kami terbuka,” tambah Kang Surahman.
Ia menambahkan, sistem manajemen BUMNU Cirebon yang membagi sub-unit usaha secara profesional juga menjadi perhatian tamu dari Magelang. Model pengelolaan ini dinilai efektif membangun bisnis NU yang modern, tertib, dan berkelanjutan.
“Di Cirebon, kami tidak ingin ekonomi jam’iyah dijalankan dengan cara lama. Semua harus punya sistem, punya arah, dan berdampak langsung,” tegasnya.
Ia menilai bahwa kolaborasi seperti ini penting untuk mempercepat kemandirian ekonomi NU secara nasional. Ia meyakini bahwa lembaga perekonomian NU harus lebih aktif dalam menciptakan stabilitas dan kesejahteraan masyarakat.
“NU harus hadir bukan hanya di masjid dan mimbar, tapi juga di pasar dan pusat produksi. Itulah wajah jam’iyah yang berdaya,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, PCNU Magelang berkomitmen mengirimkan proposal tertulis dalam waktu dekat untuk merinci kerja sama pemasaran AMDK dan pengadaan Bus NU. PCNU Kabupaten Cirebon pun menyatakan siap membahas setiap peluang kolaborasi yang memberi manfaat luas bagi umat.