Cirebon: Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie, menegaskan bahwa peringatan Hari Santri Nasional (HSN) bukan sekadar agenda seremonial tahunan, melainkan momentum penting untuk mengambil pelajaran berharga bagi para santri dan masyarakat.
Pesan tersebut ia sampaikan dalam puncak peringatan HSN 2025 PCNU Kabupaten Cirebon yang digelar pada Sabtu malam, 15 November 2025, di Alun-alun Terminal Weru.
Dalam sambutannya, Kiai Aziz mengingatkan bahwa ada dua hikmah besar yang harus dipahami dari peringatan HSN. Pertama, sejarah penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri tidak terlepas dari semangat para ulama dalam menghadapi agresi militer Belanda II yang melahirkan Resolusi Jihad.
“Pelajaran dari resolusi jihad adalah semangat mandiri yang tidak bergantung pada pihak lain. Kita sebagai penerus bangsa harus menjaga kemerdekaan dengan kekokohan dan tanggung jawab,” ujarnya tegas.
Kedua, Kiai Aziz menekankan bahwa santri identik dengan akhlakul karimah. Ia menyebut bahwa pesantren sebagai rumah para santri telah dikenal luas sebagai pusat pendidikan moral dan karakter.
“Selain cakap dalam ilmu pengetahuan, santri harus kita didik dengan akhlakul karimah. Jika bangsa ini dipimpin dan dihuni oleh orang-orang berilmu dan berakhlak mulia, maka kesejahteraan akan lebih mudah dicapai,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Pengasuh Pondok Pedantren Assalafie Babakan Ciwaringin tersebut menyampaikan, puncak HSN malam itu merupakan rangkaian penutup dari berbagai kegiatan yang telah berlangsung sejak 22 Oktober. Seluruh keluarga besar NU dari berbagai tingkatan turut serta memeriahkan peringatan tahun ini.
“Malam ini adalah puncak dari semua rangkaian yang telah digelar oleh MWC, banom, lembaga, dan masyarakat NU,” katanya.
Ia menyampaikan apresiasi mendalam kepada pihak-pihak yang mendukung penyelenggaraan HSN 2025, termasuk Pemerintah Kabupaten Cirebon. KH Aziz Hakim secara khusus menyoroti salah satu ikon kegiatan HSN tahun ini, yakni. MWC Bersholawat yang dilaksanakan hampir oleh 40 MWC se-Kabupaten Cirebon.
“Kami haturkan terima kasih sebesar-besarnya atas partisipasi luar biasa tersebut,” ujarnya.
Kiai menutup sambutannya dengan ajakan untuk terus menjaga nilai perjuangan, semangat santri, dan akhlak mulia sebagai fondasi membangun negeri.
“Semoga hikmah HSN ini semakin menguatkan langkah kita semua,” pungkasnya.





