Friday, October 10, 2025
NU Kabupaten Cirebon
NEWSLETTER
No Result
View All Result
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan
NU Kabupaten Cirebon
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
NU Kabupaten Cirebon
No Result
View All Result

Cara Berkurban dengan Dana Pas-pasan

rofahan by rofahan
04/08/2019
in Warta
0
Home Warta

Kurban adalah ibadah yang tidak bisa dilepaskan dengan harta, sebab untuk membeli hewan kurban tentu membutuhkan finansial yang memadai. Biaya pembelian hewan kurban bisa berbeda-beda sesuai dengan jenis hewan dan kualitasnya. Yang paling utama tentu kurban unta atau sapi, sebab lebih banyak daging yang dibagikan. Hanya saja, tidak setiap orang memiliki dana berlebih untuk membelinya. Pilihan paling terjangkau jatuh pada kambing. Namun, masalah tidak sampai di situ, harga kambing juga relatif beragam, rata-rata yang berkualitas baik harganya mahal-mahal.

RELATED POST

Bahas Renstra, IPPNU Cirebon Fokus Dorong Prestasi Anggota dan Atasi Krisis Literasi Digital

PC IPPNU Cirebon Gelar Pembekalan Calon Pengurus Lewat RENSTRA

Banyak faktor yang membuat seseorang tidak dapat membeli hewan kurban yang berkualitas, bisa karena betul-betul tidak punya uang, boleh jadi dananya dibutuhkan untuk alokasi yang lain, dan lain sebagainya. Hingga timbulah sebuah pertanyaan bagi sebagian orang, bagaimana cara berkurban dengan dana yang sangat minim? Pertanyaan serupa juga muncul dari sekelompok orang yang berkurban sapi secara patungan, bisakah berkurban sapi dengan dana yang minim?

Dalam memberi standar keutamaan hewan kurban, ulama memberikan beberapa pertimbangan seperti nilai syi’ar, kualitas kelezatan daging, kuantitas daging, banyak sedikitnya hewan yang dikurbankan, warna, dan jenis kelamin.

Hal ini dapat kita pahami dari keterangan beliau Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi berikut ini:

(وَأَفْضَلُ أَنْوَاعِ الْأُضْحِيَّةِ) بِالنِّسْبَةِ لِكَثْرَةِ اللَّحْمِ وَمِنْ حَيْثُ إِظْهَارُ شِعَارِ الشَّرِيْعَةِ ( إِبِلٌ ثُمَّ بَقَرٌ ثُمَّ غَنَمٌ ) وَأَمَّا مِنْ حَيْثُ أَطْيَبِيَّةُ الَّلحْمِ فَالضَّأْنُ أَفْضَلُ مِنَ الْمَعِزِّ ثُمَّ الْجَوَامِسُ أَفْضَلُ مِنَ الْعَرَابِ لِطِيْبِ لَحْمِهَا عَنْ لَحْمِ الْعَرَابِ وَمِنْ حَيْثُ كَثْرَةُ إِرَاقَةِ الدِّمَاءِ وَأَطْيَبِيَّةُ الَّلحْمِ فَسَبْعُ شِيَاهٍ أَفْضَلُ مِنَ الْبَدَنَةِ وَالْبَقَرَةِ وَمِنْ حَيْثُ الْأَلْوَانِ فَالْبَيْضَاءُ أَفْضَلُ ثُمَّ الصَّفْرَاءُ ثُمَّ الْعَفْرَاءُ ثُمَّ الْحَمْرَاءُ ثُمَّ الْبَلْقَاءُ ثُمَّ السَّوْدَاءُ. فَإِنْ تَعَارَضَتْ الصِّفَاتُ فَسَمِيْنَةٌ سَوْدَاءُ أَفْضَلُ مِنْ بَيْضَاءَ هَزِيْلَةٍ وَمَا جَمَعَ صِفَتَيْنِ أَفْضَلُ مِمَّا فِيْهِ صِفَةٌ وَاحِدَةٌ وَالْبَيْضَاءُ السَّمِيْنَةُ إِذَا كَانَتْ مَعَ ذُكُوْرِيَّةٍ أَفْضَلُ مُطْلَقًا.

“Dan paling utamanya hewan kurban dilihat dari banyaknya daging (kuantitas) dan tampaknya nilai syiar adalah unta, lalu sapi, kemudian kambing. Sedangkan dari sisi kualitas daging, maka domba lebih utama dari kambing kacang, kemudian kerbau lebih utama daripada sapi Arab, karena kualitas dagingnya lebih baik; dan dilihat dari banyaknya hewan yang dialirkan darahnya serta kualitas dagingnya, maka tujuh kambing lebih utama daripada satu unta atau sapi. Dari segi warna, maka yang putih lebih utama, kemudian kuning, kemudian putih keruh, kemudian merah, kemudian putih campur hitam, kemudian hitam. Ketika terjadi pertentangan antara beberapa kriteria, maka yang gemuk hitam lebih utama daripada putih kurus dan yang dapat mencakup dua kriteria lebih utama daripada yang hanya satu kriteria saja, dan yang putih gemuk ketika berjenis kelamin jantan lebih utama secara mutlak,” (Syekh Muhammad Nawawi al-Jawi, Tausyikh ‘ala ibni al-Qosim hal. 598, haromain).

Beberapa pertimbangan di atas hanya pertimbangan keutamaan, bukan pertimbangan yang harus dipenuhi dalam berkurban. Sehingga seseorang yang tak bisa membeli semisal kambing gemuk yang berharga mahal, maka ia bisa membeli kambing murah asalkan memenuhi standar keabsahan hewan kurban.

Berbicara mengenai syarat keabsahan hewan yang dikurbankan, setidaknya ada tiga ketentuan yang perlu diperhatikan. Pertama, memenuhi standar minimal usia hewan kurban. Kedua, batas maksimal kapasitas orang yang berkurban. Ketiga, terbebas dari cacat.

Pertama, memenuhi standar minimal usia hewan kurban.

Unta disyaratkan sudah berusia lima tahun dan memasuki tahun keenam, sapi dan kambing kacang berusia dua tahun memasuki tahun ketiga, sementara untuk kambing domba berusia satu tahun atau yang sudah tanggal giginya meski belum genap satu tahun. Jenis hewan kurban boleh dari jantan dan betina. Ulama berbeda pendapat mengenai manakah yang lebih utama di antara keduanya, menurut pendapat yang kuat lebih utama pejantan, sebab dagingnya lebih lezat (Syekh Khatib al-Syarbini, Mughni al-Muhtaj, juz 6, hal. 127).

Kedua, batas maksimal kapasitas orang yang berkurban.

Minimnya dana jangan sampai menjadikan orang yang berkongsi membeli hewan kurban melebihi kapasitas jumlah orang yang berkurban. Ketentuan dari syariat adalah, satu ekor kambing hanya boleh dikurbankan untuk satu orang, sedangkan sapi dan unta boleh untuk kurbannya tujuh orang. Bila melebihi batas-batas ini, maka tidak sah dijadikan kurban, hanya berstatus daging sedekah.

Ketiga, terbebas dari cacat.

Hewan kurban disyaratkan terbebas dari segala cacat yang dapat mengurangi kualitas dan kuantitas daging dan bagian-bagian hewan lainnya yang dapat dikonsumsi. Karena itu, tidak mencukupi hewan yang sangat kurus hingga tidak memiliki sumsum, hewan gila, yang terputus telinganya, yang pincang, yang buta sebelah, sakit parah dan berpenyakit kudis. Tidak bermasalah hewan yang hilang tanduknya atau robek telinganya, sebab tidak mempengaruhi kuantitas dan kualitas daging.

Syekh al-Imam al-Nawawi berkata:

وَشَرْطُهَا سَلَامَةٌ مِنْ عَيْبٍ يَنْقُصُ لَحْمًا فَلَا تُجْزِئُ عَجْفَاءُ، وَمَجْنُونَةٌ، وَمَقْطُوعَةُ بَعْضِ أُذُنٍ، وَذَاتُ عَرَجٍ وَعَوَرٍ وَمَرَضٍ وَجَرَبٍ بَيِّنٍ وَلَا يَضُرُّ يَسِيرُهَا وَلَا فَقْدُ قَرْنٍ وَكَذَا شَقُّ أُذُنٍ وَثَقْبُهَا فِي الْأَصَحِّ قُلْتُ: الصَّحِيحُ الْمَنْصُوصُ يَضُرُّ يَسِيرُ الْجَرَبِ وَاَللَّهُ أَعْلَمُ.

“Dan syarat hewan kurban adalah terhindar dari aib yang dapat mengurangi daging, maka tidak cukup hewan yang sangat kurus yang sampai menghilangkan sumsumnya, hewan yang gila, hewan yang terpotong sebagian telinganya, yang pincang, yang buta sebelah, yang sakit parah, yang terkena kudis. Tidak mengapa jika kudisnya tidak parah, tidak mengapa hewan yang kehilangan tanduknya, demikian pula hewan yang  robek atau berlubang telinganya menurut pendapat al-Ashah. Aku berkata; pendapat al-Ashah yang ditegaskan adalah bermasalah sedikitnya kudis. Wallau a’lam,” (Syekh al-Imam Abu Zakariyyaa Yahya bin Syaraf al-Nawawi, Minhaj at-Thalibin Hamisy Hasyiyah al-Qulyubi wa Umairah, juz 4 hal 252, al-Hidayah).

Simpulannya seseorang yang dananya minim yang hanya cukup untuk membeli hewan kurban murah atau bahkan di bawah harga standar, ia masih bisa melaksanakan ibadah kurban dengan catatan memenuhi syarat-syarat keabsahan sebagaimana penjelasan di atas. Bila memiliki finansial berlebih, alangkah lebih baiknya mengeluarkan hewan kurban yang berkualitas, karena Allah maha baik, suka menerima yang baik-baik.

Ustadz M. Mubasysyarum Bih, Dewan Pembina Pondok Pesantren Raudlatul Quran, Geyongan, Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat. (Sumber : www.nu.or.id)

Tags: hewan kurbanidul adhaKurbanqurban
ShareTweetPin

Related Posts

Bahas Renstra, IPPNU Cirebon Fokus Dorong Prestasi Anggota dan Atasi Krisis Literasi Digital
Banom

Bahas Renstra, IPPNU Cirebon Fokus Dorong Prestasi Anggota dan Atasi Krisis Literasi Digital

09/10/2025
PC IPPNU Cirebon Gelar Pembekalan Calon Pengurus Lewat RENSTRA
Banom

PC IPPNU Cirebon Gelar Pembekalan Calon Pengurus Lewat RENSTRA

05/10/2025
Konferancab IV PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Dukupuntang: Momentum Regenerasi Kepemimpinan
Banom

Konferancab IV PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Dukupuntang: Momentum Regenerasi Kepemimpinan

16/09/2025
Menghidupkan Cinta Rasulullah dalam Bingkai Aswaja
Warta

Menghidupkan Cinta Rasulullah dalam Bingkai Aswaja

08/09/2025
Sowan ke Pembina dan Ziarah Muassis NU,  Ketua PC IPPNU Cirebon: Pererat Silaturahim dan Spirit Perjuangan
Banom

Sowan ke Pembina dan Ziarah Muassis NU,  Ketua PC IPPNU Cirebon: Pererat Silaturahim dan Spirit Perjuangan

03/09/2025
GP Ansor Cirebon Gelar Istighosah dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa
Banom

GP Ansor Cirebon Gelar Istighosah dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa

02/09/2025
Next Post
Lesbumi PCNU Cirebon, Gandeng Kelompok Seni Budaya Tangkal Gerakan Ekstremisme

Lesbumi PCNU Cirebon, Gandeng Kelompok Seni Budaya Tangkal Gerakan Ekstremisme

Jln. Dewi Sartika No. 9, Sumber

Follow us

RECENT NEWS

  • Bahas Renstra, IPPNU Cirebon Fokus Dorong Prestasi Anggota dan Atasi Krisis Literasi Digital
  • PC IPPNU Cirebon Gelar Pembekalan Calon Pengurus Lewat RENSTRA
  • Konferancab IV PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Dukupuntang: Momentum Regenerasi Kepemimpinan
  • Menghidupkan Cinta Rasulullah dalam Bingkai Aswaja

CATEGORIES

  • Agenda
  • Banom
  • Daerah
  • Doa dan Dzikir
  • Fiqih
  • Hukum
  • Keislaman
  • Khutbah
  • Khutbah Jumat
  • Lembaga
  • MWC
  • Nasihat Ulama
  • Nasional
  • Opini
  • PC NU
  • Pengumuman
  • Pesantren
  • Ragam
  • Sirah
  • Tafsir
  • Tanya-Jawab
  • Tasawuf
  • Tawsiyah
  • Tokoh
  • Uncategorized
  • Warta
  • Agenda
  • Amaliya-NU
  • BANOM NU Kabupaten Cirebon
  • Home
  • Home 1
  • Home 2
  • Home 3
  • Khutbah Jum’at
  • Kirim Tulisan
  • Lembaga NU Kabupaten Cirebon
  • Login
  • MWC NU Kabupaten Cirebon
  • NU TV Cirebon
  • PC NU Kabupaten Cirebon
  • Pesantren
  • Registrasi Garuda Cyber NU
  • Submissions
  • SUSUNAN REDAKSI

© 2023 PC NU Kabupaten Cirebon - Dikelolah Oleh LTN NU Kabupaten Cirebon.

No Result
View All Result
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan

© 2023 PC NU Kabupaten Cirebon - Dikelolah Oleh LTN NU Kabupaten Cirebon.