NU Online Cirebon,
Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) menggelar Dialog Kebangsaan dengan tema Ancaman Gerakan Transnasionalisme Islam bagi Keutuhan NKRI dan Ideologi Pancasila bersama KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Katib ‘Aam PBNU, Jum’at (04/04/19).
KH. Yahya Cholil Staquf memberikan masukan kepada Sarjana di ISNU Kabupaten Cirebon untuk membuat inovasi dan kreativitas sesuai tupoksi Sarjana Nahdlatul Ulama.
“Masalah besar yang kompleks mulai dihadapi bangsa ini. NU bukan hanya melestarikan tahlil dan dibaan saja. Melalui ISNU, kualitas kesarjanaan harus mampu hadir di masyarakat untuk memberi solusi atas segala problematika,” ungkap KH. Yahya Cholil Staquf yang saat ini juga menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI.
Lanjut KH. Yahya Cholil Staquf bahwa Sarjana NU harus mampu membimbing masyarakat berdasarkan kapasitas intelektualnya. Melalui lingkungan urban melalui media, koran, dan media sosial.
“Desa-desa banyak kegiatan tradisional, wahana untuk menjalankan fungsi kecendekiaan, Sarjana NU hadir di tengah masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, ketua ISNU Kabupaten Cirebon, H. Abdul Muiz, mengatakan bahwa apa yang disampaikan Kyai Yahya Kholil Staquf sangat menarik.
“Sebab beliau mengajak seluruh pengurus ISNU untuk kembali merefleksikan tentang ke-ISNU-an. Dan ini menjadi problem mendasar bagi sebuah lembaga,” katanya.
Adapun soal identitas ISNU, pria yang akrab disapa Kang Muiz ini mengatakan, bahwa peran dan fungsi ISNU di lingkungan Nahdlatul Ulama memang menjadi kegelisahan bukan hanya di tingkat cabang, bahkan menjadi persoalan ISNU secara nasional.
Oleh karena itu, lanjut Kang Muiz, penting kajian-kajian tentang ISNU terus digali hingga menemukan spesifikasi (khashaish), agar model gerak lembaga Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama bisa di temukan.
“Saat ini ISNU Cirebon baru mampu mendistribusikan kader-kadernya ke berbagai lembaga secara profesional, dan itu pun masih belum maksimal. Lebih-lebih kehadiran ISNU di tengah masyarakat Cirebon masih belum begitu dirasakan perannya,” jelas Kang Muiz. (Ikfal)