NU Cirebon Online,
“Dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia peran santri sangat signifikan. Melihat situasi politik saat ini, jika tujuannya untuk menghancurkan NU maka sejarah akan membuktikan bahwa yang berniat menghancurkan NU akan binasa,”.
Hal tersebut diungkapkan oleh KH Aziz Hakim Syaerozi, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon saat acara Santri Bersholawat dan Tabligh Akbar sebagai kegiatan puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 di alun-alun Desa Pegagan Kidul, Kapetakan (23/10/2019).
Kiai Aziz melanjutkan kita bisa melihat sejarah berdirinya NU ketika Mbah Kholil Bangkalan menugaskan Mbah As’ad untuk menyerahkan tasbih untuk Mbah Hasyim sebagai tanda direstuinya pendirian NU. Ketika sampai di Jombang Mbah As’ad meyampaikan kepada Mbah Hasyim, “Saya dapat titipan tasbih dari Mbah Kholil untuk Mbah Hasyim dengan dzikir Ya Jabbar Ya Qohhaar,”.
“Dzikir tersebut sebagai tanda bahwa jika ada orang yang tidak menyukai ulama, membenci ulama dan NU maka akan binasa,” jelas Kiai Aziz.
Acara tersebut dihadiri Bupati Cirebon H Imron Rosyadi beserta beberapa Kepala Dinas, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon H. Moh Luthfi, perwakilan Kodim, perwakilan Polres, seluruh anggota DPRD kabupaten Cirebon fraksi PKB, para Kiai, jajaran PCNU, Lembaga NU, Banom NU, MWC NU, dan ribuan santri serta warga Kabupaten Cirebon.
Acara Santri Bershalawat bersama Gus Wahid dan Tabligh Akbar bersama KH Manarul Hidayat berlangsung selama 4 jam dari pukul 20.00 berakhir pukul 24.00, diawali dengan pembagian hadiah lomba-lomba HSN, pelantikan MWC NU Kapetakan ditutup dengan Do’a yang dipimpin KH Wawan Arwani Amin dan Mahalul Qiyam yang diikuti oleh seluruh pengunjung yang hadir.