NU Cirebon Online,
Ribuan warga Nahdliyyin dari berbagai daerah di Kabupaten Cirebon berkumpul di Alun-Alun Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Rabu malam (23/10/19).
Warga se-Kabupaten Cirebon ini mengikuti Peringatan Malam Puncak
Hari Santri Nasional (HSN) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, yang dihadiri banyak tokoh. Salah satunya, yaitu Bupati Cirebon, Drs Imron Rosyadi M Ag.
Dalam sambutannya, Imron merasa senang dan bangga bisa datang menghadiri malam puncak peringatan HSN PCNU Kabupaten Cirebon.
Dirinya pun tak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak panitia yang telah mengeluarkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk mensukseskan berbagai rangkaian acara HSN di Kabupaten Cirebon.
Imron mengatakan bahwa, NU berada di garda terdepan dalam menjaga stabilitas keamanan di berbagai daerah, salah satunya di Kabupaten Cirebon. Hal itu menurutnya, tak lepas dari peran santri dalam merekatkan bangsa dan menggerakkan roda negara Indonesia.
Imron mengungkapkan bahwa, menjadi santri sangatlah beruntung. Pasalnya, selain dibekali pengetahuan umum dan agama, santri juga dibekali tentang akhlak bagaimana menghormati dan menolong antar sesama manusia.
“Maka kami Pemerintah Kabupaten Cirebon berterimakasih kepada NU yang telah menjaga stabilitas dan keamanan di Kabupaten Cirebon”, ungkapnya.
Imron berpesan kepada para santri untuk dapat senantiasa semangat dan solid dalam berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Sehingga harapnya, santri mampu mengisi persaingan negara. Baik dalam bidang pendidikan maupun perdagangan.
“Santri harus solid dan berkiprah agar mampu bersaing, baik di bidang pendidikan maupun perdagangan”, ujarnya.
Selain itu, Imron mengimbau kepada para santri untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi berita yang beredar di media sosial. Karena menurutnya, berita hoaks yang dilakukan oleh oknum masih beredar di berbagai platform media sosial.
Imron menyadari, saat ini jaringan Terorisme sudah masuk ke daerah Cirebon. Namun, dirinya menyakini bahwa oknum terorisme bukan lahir dari kalangan santri.
“Saat ini Cirebon sudah ada yang terbawa dengan jaringan teroris. Dan dan saya yakin itu bukan santri. Karena sikap santri dalam menghadapi selalu bertanya kepada Kiai bukan ke google”, pungkasnya.
(Muiz)