NU Cirebon Online,
Sebanyak 34 Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari berbagai komisariat dan cabang se-Zona Pantura mengikuti Pelatihan Kader Dasar (PKD) yang diselenggarakan oleh PMII Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon dengan tema “Peran Kader PMII Dalam Menjawab Tantangan Perang Dagang Internasional” pada Minggu, (10/11) di Gedung PCNU Kabupaten Cirebon.
PMII sebagai organisasi pengkaderan, PKD menjadi pendidikan formal yang harus ditempuh kader setelah minimal 6 bulan mengikuti masa penerimaan anggota baru (MAPABA).
Dengan tema yang diusung tersebut, Ketua komisariat PMII UNU Sahabat Fanji Ma’ruf menjelaskan bahwa Kader PMII hari ini harus tetap dan selalu mampu menjawab tantangan zaman.
“Mampu mengisi amanah reformasi terlebih pada era industri 4.0 saat ini,”jelas Fanji.
Fanji berharap agar kader-kader PMII ke depan lebih responsif dalam menyikapi setiap yang ada dan lebih memiliki acuan dalam menjawab setiap tantangan peradaban.
“Saya berharap dengan terus diadakannya kegiatan kaderisasi seperti ini, kader PMII semakin tajam lagi untuk membaca dan menganalisa setiap realita yang ada untuk melahirkan gagasan-gagasan baru yang menjawab tantangan zaman,” harapnya.
Dari acara yang berlangsung 4 hari tersebut, tak seperti biasanya yang hanya berisi materi wajib dan pilihan, PKD kali ini juga berisi berbagai macam kegiatan refleksi.
“Selain penggemblengan materi PKD kami juga mengadakan berbagai refleksi dimana acara kita juga bertepatan dengan maulid nabi dan hari pahlawan sehingga kami juga menyertakan tahlilan untuk mendoakan para pahlawan dan marhabanan untuk memperingati kelahiran nabi,” imbuhnya.
Ketua PC PMII Cirebon melalui wakil bidang internal Falah dalam sambutannya merasa bangga terhadap setiap peserta yang mengikuti PKD dan berharap agar selepas pelatihan mereka bisa mengamalkan ilmu sehingga mampu membawa perubahan yang baik di lingkup masing-masing.
“Saya mengucapkan selamat datang kepada sahabat-sahabat calon kader mujahid PKD PMII UNU dari setiap cabang di zona pantura, besar harapan saya sahabat-sahabat nanti bisa menjadi inovator dan motor penggerak di rayon maupun komisariat sahabat-sahabat,” sambut Falah.
Masih di hari yang sama ketua pelaksana sahabat Aldi Julianto menegaskan setiap peserta harus bisa sejalan dengan harapanya dalam meningkatkan ekonomi di lingkungan masing-masing.
“Untuk peserta PKD kami membuat rencana tindak lanjut (RTL) untuk menganalisa apa saja yang menjadi kendala ekonomi di daerahnya masing-masing dengan disertakan solusinya, selain itu kami juga mewajibkan para kader untuk memunculkan ekonomi kreatif berupa makanan atau lainnya dengan label buatan mereka sendiri seperti dengan nama rayon atau komisariat masing-masing dan itu juga sebagai syarat untuk mendapatkan sertifikat,” tegas Aldi. (Abud Syarifudin)