Sunday, August 17, 2025
NU Kabupaten Cirebon
NEWSLETTER
No Result
View All Result
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan
NU Kabupaten Cirebon
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
NU Kabupaten Cirebon
No Result
View All Result

Islam Kaffah: Islam Penuh Rahmah

sofhaladnan by sofhaladnan
11/12/2022
in Opini, Warta
0
Home Opini

Oleh: Kang Ega Adriansyah

RELATED POST

Ketua PP IPPNU, Whasfi Velasufah Ungkap Peran Strategis IPNU dan IPPNU dalam Kaderisasi NU

Ketua IPPNU Jawa Barat: Konfercab IPNU-IPPNU Cirebon Momentum Strategis Konsolidasi Kader

Rabu, 07 Desember 2022, kasus bom bunuh diri terjadi di Polsek Astanaanyar, Bandung. Kasus itu terjadi pagi hari, ketika jajaran kepolisian Astanaanyar sedang melakukan kegiatan apel.

Satu orang polisi dalam hal ini menjadi korban meninggal dunia. Sedangkan sebanyak delapan polisi dan satu orang warga sipil (yang kebetulan tengah melintas di depan polsek ketika kejadian) terluka. Kasus ini viral dan menjadi perbincangan masyarakat seluruh Indonesia.

Diduga pelakunya merupakan seorang mantan narapidana terorisme dan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung. JAD sendiri merupakan organisasi diduga kuat teroris yang telah dibekukan pemerintah.

Para anggotanya adalah orang-orang yang memiliki pemahaman ekstrem terhadap ajaran agama. Termasuk pelaku yang bernama Agus Sudjadno atau Agus Muslim ini. Agus diketahui sebelumnya pernah melakukan aksi serupa. Berhubungan dengan bom panci di daerah Cicendo pada tahun 2017.

Akibatnya, dia dihukum penjara selama 4 tahun. Baru bebas tahun kemarin, 2021, dari Lapas Nusa Kambangan. Selain heboh, kejadian ini juga banyak memunculkan rasa heran dari masyarakat,  khususnya terhadap program de-radikalisasi yang dicanangkan pemerintah.

Program de-radikalisasi tujuannya adalah mereduksi pemahaman radikal atau meluruskan kembali pemahaman keliru dari narapidana terorisme terhadap ajaran keagamaan dan konsep kenegaraan agar bisa memahami semua itu dengan proporsional dan utuh.

Setiap narapidana kasus terorisme pasti hari-harinya diisi atau disisipi dengan bentuk-bentuk kegiatan de-radikalisasi. Namun, bagaimana bisa seorang Agus Muslim ini tetap radikal? Masyarakat banyak yang menilai, sepertinya ada yang kurang beres dari program tersebut yang harus dievaluasi/diperbaiki.

Program de-radikalisasi harus betul-betul dijalankan secara profesional, masif dan berkelanjutan. Sampai memberdayakan. Secara ekonomi, sosial, dan seterusnya,  jangan hanya formalitas.

Selama ini, program de-radikalisasi memang seakan demikian, bisa dibilang kurang konkret dan substansinya belum tentu benar-benar mereduksi pemahaman radikal para mantan narapidana terorisme.

Baca juga: Kang Arif: LPBHNU Kabupaten Cirebon Akan Kritis Terhadap Produk Hukum Pemerintah

Walaupun tidak sedikit yang akhirnya berhasil teredukasi, tetapi tetap saja, tidak sedikit pula yang gagalnya. Jadi, upaya evaluasi itu harus ada. Terorisme bukan kejahatan biasa, termasuk salah satu kejahatan luar biasa, extra ordinary crime, sejajar dengan korupsi. Oleh karena itu, penanganannya harus dilakukan secara serius dan sungguh-sungguh.

Bukan tanpa alasan, efeknya sangat berbahaya bagi individu maupun masyarakat dalam suatu bangsa. Perpecahan, ketidakharmonisan, atau bahkan peperangan bisa terjadi karena kejahatan terorisme. Contoh-contohnya bisa kita amati secara langsung di negara-negara timur tengah. Suriah, Afghanistan, Libya, dan seterusnya.

Aksi terorisme merupakan fenomena yang muncul karena adanya suatu individu atau kelompok yang memahami konsep ajasan keagamaan terlalu berlebih. Dalam konteks kejadian di atas memahami ajaran agama Islam. Islam dipahami sebagian orang atau kelompok ini sebagai agama yang tidak menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi persatuan. Padahal Islam adalah sebaliknya.

Sangat menghargai perbedaan, persatuan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Dalam pemahaman sebagian orang ini, orang yang tidak memiliki pemahaman keagamaan seperti dirinya adalah kafir, terlebih yang berbeda agama. Dalam pemahaman mereka, orang-orang demikian itu halal darahnya. Boleh dibunuh yang dianggapnya bagian dari jihad.

Mereka yakin jika bisa membunuh orang-orang tersebut, mereka akan masuk surga dan mendapatkan ganjaran berupa kenikmatan dan bidadari-bidadari cantik di surga.

Ini adalah pemahaman keislaman yang sangat dangkal dan keliru. Islam dipahami secara kaku dan tidak menyeluruh. Islam merupakan agama yang tidak mengajarkan kekerasan. Islam adalah agama yang lemah lembut dan begitu ramah terhadap segala macam perbedaan (dalam konteks apa pun).

Sebagaimana dalam Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 159 dan 160, Allah berfirman, “Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah menjauhkan diri dari sekelilingmu.”

Islam adalah agama yang penuh kasih sayang. Intoleransi dan benci terhadap umat beragama lain tidak ada dalam inti ajaran Islam.

Baca juga: Rapat Kerja LPBHNU, Kiai Aziz: Lembaga Hukum NU Wajib Bela Kaum Mustadh’afin

Rasulullah Saw bersabda dalam salah satu haditsnya “Man laa yarhaminnaasa laa yarhamhullaah” Barang siapa tidak menyayangi manusia, Allah tidak akan menyayanginya. (H.R. Turmudzi).

Jadi, Islam adalah agama yang penuh kearifan, kebijaksanaan dan cinta. Inilah konsep ajaran Islam yang hakiki atau sesungguhnya (utuh/kaffah), penuh dengan rahmah, penuh dengan berkah yang membawa umatnya menuju kepada kebahagiaan/kedamaian di dunia dan akhirat. Terutama jika ajarannya betul-betul diimplementasikan dengan baik oleh seluruh pemeluknya dalam kehidupan nyata.

Inilah konsep ajaran Islam yang mesti kita pahami dan tanamkan dalam hati, pikiran serta tindakan dalam kehidupan sehari-hari.

Wallahu ‘alam

Tags: AstanaanyarBom bunuh diriradikalisasiteroris
ShareTweetPin

Related Posts

Ketua PP IPPNU, Whasfi Velasufah Ungkap Peran Strategis IPNU dan IPPNU dalam Kaderisasi NU
Banom

Ketua PP IPPNU, Whasfi Velasufah Ungkap Peran Strategis IPNU dan IPPNU dalam Kaderisasi NU

09/08/2025
Ketua IPPNU Jawa Barat: Konfercab IPNU-IPPNU Cirebon Momentum Strategis Konsolidasi Kader
Banom

Ketua IPPNU Jawa Barat: Konfercab IPNU-IPPNU Cirebon Momentum Strategis Konsolidasi Kader

09/08/2025
LPBI NU Kabupaten Cirebon Luncurkan Program Green House dan Bagikan 3.500 Bibit Cabai
Daerah

LPBI NU Kabupaten Cirebon Luncurkan Program Green House dan Bagikan 3.500 Bibit Cabai

08/08/2025
Sosialisasikan Program TIP4K, Langkah PWNU Jabar Sejahterakan Petani
Daerah

Sosialisasikan Program TIP4K, Langkah PWNU Jabar Sejahterakan Petani

08/08/2025
PCNU Kabupaten Cirebon Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program T1P4K
Daerah

PCNU Kabupaten Cirebon Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program T1P4K

08/08/2025
Ust. Ahmad Yani: Gedung Sekretariat Baru Harus Jadi Simbol Kebangkitan Gerakan NU di Akar Rumput
Banom

Ust. Ahmad Yani: Gedung Sekretariat Baru Harus Jadi Simbol Kebangkitan Gerakan NU di Akar Rumput

02/08/2025
Next Post
Mengapa Kita Giatkan Ijazah Munajat Qur’ani? Berikut Penjelasan dari Kiai Lukman Hakim

Mengapa Kita Giatkan Ijazah Munajat Qur'ani? Berikut Penjelasan dari Kiai Lukman Hakim

Jln. Dewi Sartika No. 9, Sumber

Follow us

RECENT NEWS

  • Ketua PP IPPNU, Whasfi Velasufah Ungkap Peran Strategis IPNU dan IPPNU dalam Kaderisasi NU
  • Ketua IPPNU Jawa Barat: Konfercab IPNU-IPPNU Cirebon Momentum Strategis Konsolidasi Kader
  • LPBI NU Kabupaten Cirebon Luncurkan Program Green House dan Bagikan 3.500 Bibit Cabai
  • Sosialisasikan Program TIP4K, Langkah PWNU Jabar Sejahterakan Petani

CATEGORIES

  • Agenda
  • Banom
  • Daerah
  • Doa dan Dzikir
  • Fiqih
  • Hukum
  • Keislaman
  • Khutbah
  • Khutbah Jumat
  • Lembaga
  • MWC
  • Nasihat Ulama
  • Nasional
  • Opini
  • PC NU
  • Pengumuman
  • Pesantren
  • Ragam
  • Sirah
  • Tafsir
  • Tanya-Jawab
  • Tasawuf
  • Tawsiyah
  • Tokoh
  • Uncategorized
  • Warta
  • Agenda
  • Amaliya-NU
  • BANOM NU Kabupaten Cirebon
  • Home
  • Home 1
  • Home 2
  • Home 3
  • Khutbah Jum’at
  • Kirim Tulisan
  • Lembaga NU Kabupaten Cirebon
  • Login
  • MWC NU Kabupaten Cirebon
  • NU TV Cirebon
  • PC NU Kabupaten Cirebon
  • Pesantren
  • Registrasi Garuda Cyber NU
  • Submissions
  • SUSUNAN REDAKSI

© 2023 PC NU Kabupaten Cirebon - Dikelolah Oleh LTN NU Kabupaten Cirebon.

No Result
View All Result
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan

© 2023 PC NU Kabupaten Cirebon - Dikelolah Oleh LTN NU Kabupaten Cirebon.