NU Cirebon
CIREBON- Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, KH Wawan Arwani Amin menegaskan, NU merupakan organisasi yang memberi perhatian penuh terhadap perkembangan dunia tahfidz.
Sebab menurutnya, keberadaan JQH NU tak lepas dari gagasan NU yang dulu mengusulkan MTQ untuk pertama kalinya.
“MTQ itu dari NU, dulu para kiai dari pesantren rata-rata pengurus NU, termasuk KH Fuad Zen, KH Bashori Alwi, itu beliau merupakan tokoh JQH NU,” kata Kiai Wawan dalam memberikan sambutan pada acara Konfercab ke-III JQH NU Kabupaten Cirebon di PP BIQ Susukan pada Kamis, 12 Januari 2023.
Hingga kini, kata Kiai Wawan, JQH NU kerap kali mendominasi juara pada ajang MTQ Nasional.
“Maka dari itu, NU selalu memberikan apresiasi keberadaan al-Qur’an. NU sejak awal memberikan perhatian lebih kepada hafidz berikut ilmu yang berkaitan dengannya, termasuk soal sanad,” ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini banyak lembaga tahfidz namun mereka belum tentu memperhatikan sanadnya. Bahkan pimpinannya belum khatam al-Qur’an. “Sedangkan bagi NU, sanad merupakan hal yang substansif,” ucap Kiai Wawan.
“Kita warga NU adalah organisasi yang menghormati al-Qur’an, hafidzul Qur’an, dan hal terkait al-Qur’an lainnya. Penghormatan kepada al-Qur’an dan hafidznya tidak bakal pernah selesai,” tegas Kiai Wawan.
Baca juga: Kiai Kholiq Kembali Nahkodai JQH NU Kabupaten Cirebon
Kiai Wawan mengusulkan, JQH NU Kabupaten Cirebon ini untuk memberikan apresiasi kepada keluarga al-Qur’an.
“Misalnya ada satu keluarga yang semuanya hafidz al-Qur’an, maka JQH NU memberikan penghargaan terhadap keluarga tersebut,” katanya.
“Atau misalkan juga memberikan penghargaan kepada penghafal al-Qur’an dalam kategori usia. Misalnya ada hafidz al-Qur’an yang baru selesai menghafal pada usia tua,” ujar Kiai Wawan.
Dalam kesempatan itu, Kiai Wawan juga menegaskan bahwasannya JQH NU merupakan organisasi yang menjamin keselamatan jam’iyah NU.
“Warga NU harus memberikan penghormatan lebih tinggi kepada al-Qur’an melebihi umat Islam lainnya,” tandasnya.