NU Cirebon
Cirebon: Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon menggelar istighasah dan doa bersama dalam rangka memperingati Isra Mikraj dan 1 abad Nahdatul Ulama.
Acara yang berlangsung di Mushalla Nurjannah, Desa Seuseupan, Kecamatan Karangwareng pada Sabtu, 18 Februari 2023 itu mengusung tema “Dengan Peringatan Isra Mikraj 1444 H dan Harlah 1 Abad NU Sebagai Momentum Untuk Memupuk Iman di Era Modern dan Mendigdayakan Nahdatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru”.
Tema ini diharapkan bisa menjadi representasi dari progres MWC NU Kecamatan Karangwareng beserta banom-banomnya untuk menjemput abad kedua Nahdatul Ulama.
Dalam sambutannya, Rois Syuriah MWC NU Kecamatan Karangwareng, KH. Amin Rohamin mengingatkan bahwa, keberhasilan 1 abad Nahdatul Ulama ini tidak bisa dilepaskan dari perjuangan ulama-ulama zaman dahulu. Karena itu, pembacaan tawassul kepada mereka dalam setiap kegiatan-kegiatan Nahdatul Ulama dinilai sangat penting.
Kiai Amin mengajak agar momen 1 abad Nahdatul Ulama ini dijadikan sebagai ajang untuk semakin menyemangati diri dalam berkhidmat di organisasi Nahdatul Ulama.
“Kita harus bisa membuat Nahdatul Ulama semakin berkembang dan maju. Misalnya, dengan menggagas ide-ide program untuk NU di bidang pendidikan dan lain-lain,” katanya.
Ia mengajak warga nahdliyin Kecamatan Karangwareng untuk bersama membawa NU lebih baik lagi di abad kedua. “Memperingati momen 1 Abad NU ini, ayo kita bersama-sama ke depan seperti apa wajah dan kegiatan NU Kecamatan Karangwareng untuk menyongsong abad kedua. Salah satunya untuk membawa Nahdatul Ulama menjadi lebih maju lagi di bidang pendidikan, dan seterusnya” ucap Kiai Amin.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Karangwareng, KH. Andriyanto dalam sambutannya mengajak agar seluruh warga Nahdliyin di Kecamatan Karangwareng memegang teguh 5 poin yang pernah disampaikan oleh KH. Ali Maksum (Mbah Ali Maksum) Krapyak.
“Pertama, warga nahdliyin harus percaya kepada Nahdatul Ulama. Kedua, harus mengetahui dengan benar dan teguh memegang ajaran ahlussunnah wal jama’ah, beramaliyah dengan ajaran alhussunnah wal jama’ah, berjuang menegakan syiar Islam ahlussunnah wal jama’ah, dan dengan penuh kesabaran di dalam wadah ahlu sunnah wal jama’ah,” jelasnya.
Poin tersebut menurut Kiai Andri penting supaya khidmah seluruh warga nahdliyin terhadap NU semakin maksimal. Ia juga mengajak agar seluruh warga nahdliyin di Kecamatan Karangwareng untuk tidak ragu-ragu dalam beraktivitas dan berkhidmat di NU.
Dalam kesempatan itu, Kiai Andri mengutip apa yang disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH. Aziz Hakim Syaerozi bahwasannya berkhidmat di NU itu tidak mengenal tingkatan. Baik di ranting, sampai ke pusat, semuanya dipandang sama jika berjuang untuk NU.
“Mari bersama untuk terus berkhidmat. Jangan merasa putus asa dan jangan pernah merasa kami kelompok yang dikesampingkan. Mari kita tingkatkan konsolidasi untuk Nahdatul Ulama, insya Allah, semuanya berada di dalam lindungan Allah Swt,” tandasnya.
Istighasah kemudian dipimpin langsung oleh KH. Sihono, dan doa bersama dipimpin oleh KH. Abdul Basyir. Setelah itu, acara ditutup dengan potong tumpeng dan makan bersama seluruh keluarga besar MWC NU Kecamatan Karangwareng.
Selama kegiatan berlangsung, turut hadir pula jajaran ketua-ketua banom NU Kecamatan Karangwareng. Ketua Fatayat NU, Hj. Neneng, Ketua GP Ansor, Kiai Muhammad Jaya Bahrudin, Komandan Banser, Kang Heri Hermawan, Ketua IPNU, Rekan Rifai, dan Ketua IPPNU, Rekanita Wina Aisyah.