NU Cirebon
Cirebon: Pengurus Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Astanajapura menggelar Seminar Pendidikan Politik bagi Kader-kader IPNU-IPPNU se-Kecamatan Astanajapura.
Acara yang berlangsung di Aula Kampus STIT Buntet Pesantren dilakukan dalam rangka menyambut Harlah IPNU ke-69 pada Ahad, 26 Februari 2023.
Acara seminar tersebut dihadiri oleh Rekan dan Rekanita IPNU-IPPNU yang ada di wilayah Kecamatan Astanajapura. Hadir juga Ketua KNPI Astanajapura, Bahrul Hayat dan demisioner PP IPNU, Ami Asep Hamdani sebagai pemateri pada acara tersebut.
Ketua PAC IPNU Astanajapura, Alan Nugraha mengatakan, kegiatan seminar ini merupakan langkah awal dalam memberikan pemahaman politik kepada pemilih pemula. Menurutnya, pemilih pemula nanti diharapkan mampu menentukan pilihannya dengan tepat.
“Kegiatan ini bertujuan agar pemilih pemula tidak salah langkah dalam memilih pada pemilu yang diselenggarakan Tahun 2024 nanti,” katanya.
Ia menambahkan, giat seminar ini juga sebagai bentuk penguatan organisasi agar Kader IPNU-IPPNU tidak masuk terjebak dalam politik praktis.
Alan berharap, kegiatan ini bisa menjadi kegiatan pembuka untuk memberikan pendidikan politik bagi para pelajar dan dapat dilaksanakan kembali, agar lebih mendalami sistem politik di Indonesia dalam menghadapi Tahun Politik Pemilu 2024.
“Penguatan organisasi sangat dibutuhkan untuk menguatkan integritas kader,” ucapnya.
Ketua KNPI Astanajapura, Bahrul Hayat menjelaskan bagaimana sejarah perkembangan sistem politik di Indonesia mulai dari masa pra-kolonial Indonesia hingga sekarang.
Ia menjelaskan, perubahan sistem politik yang dianut oleh Negara Indonesia merupakan gambaran umum tentang perkembangan sistem demokrasi pemerintahan yang diterapkan di masa sekarang.
“Generasi Muda saat ini yang disebut sebagai Generasi Z harus paham betul terkait sejarah itu,” jelasnya.
Sementara, pemateri kedua, Ami Asep Hamdani mengatakan bagaimana Peran Pelajar dalam kontestasi sistem politik di Indonesia. Dalam kesempatan itu ia menyebut pelajar bisa menjadi pionir sebagai pemilih yang mampu memilih pemimpin yang punya visi untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Menurutnya, pelajar merupakan aset negara. Sebab, kemajuan Bangsa Indonesia ditentukan oleh kemajuan pendidikan, dan pelajar merupakan ujung tombak Indonesia untuk menjadi negara maju.
“Pada kesempatan ini, generasi Z telah ikut andil dalam pembangunan Indonesia melalui politik, akan tetapi tidak sebagai peserta politik,” pungkasnya.