NU Cirebon
Cirebon: Dakwah tidak mesti dilakukan dari panggung ke panggung. Saat ini, syiar keislaman dapat dikemas dengan sajian-sajian lebih menarik di media sosial (medsos).
Demikian disampaikan Ketua Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, Sofhal Adnan dalam acara Tadarus Konten Selasa, 19 Maret 2024 malam.
“Itu sama halnya kita jualan es teh. Jika kita kemas menggunakan bahasa dan kemasan yang menarik, misalnya menggunakan kata Ice Tea, itu akan berpengaruh kepada pembeli. Mereka berpotensi tertarik karena kemasan yang kekinian,” ujar dia.
Baca juga: LTN Gelar Sejumlah Program Kolaborasi selama Ramadan 2024
Ia menilai, kemasan dakwah yang lebih menarik di medsos terbukti efektif merebut hati masyarakat. Terlebih, jika mampu dikolaborasikan dengan dakwah konvensional.
“Misalnya para dai yang mengampu pengajian itu juga disiarkan langsung ke medsos. Dan itu sudah dibuktikan oleh sejumlah dai di Indonesia,” katanya.
Keunggulan lainnya, kata dia, dakwah di medsos tidak terikat dengan jarak dan waktu. Artinya masyarakat bisa kapan saja mengulik kembali konten-konten keislaman yang telah tersebar di jagat maya.
“Berbeda saat era belum adanya YouTube, masyarakat yang menyaksikan konten dakwah di televisi, jika sudah terlewat yaa tidak bisa mengulangnya kembali,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa medsos juga bisa menjadi batu loncatan bagi para dai yang ingin eksis di media nasional.
“Ada banyak dai nasional yang memulai karirnya di medsos. Jejak digital seperti ini bisa menjadi motivasi tersendiri bagi para dai yang ada di tubuh Nahdlatul Ulama,” ujar dia.