NU Cirebon
Cirebon – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat dan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Dukupuntang kembali memperkuat komitmennya dalam meningkatkan pemahaman agama di kalangan ibu-ibu melalui kegiatan Majelis Taklim (MT) Al-Muna yang rutin digelar setiap pekannya di Gedung MWC NU Dukupuntang pada Hari Sabtu, 12 Juli 2025.
Kegiatan ini telah berlangsung selama lima tahun dan menjadi salah satu program unggulan yang mendapat perhatian luas dari masyarakat.
Menurut Ketua PAC Fatayat Dukuhpuntang, Ibu Wastini, MT Al-Muna tidak hanya berfokus pada pembelajaran Al-Qur’an, tetapi juga memberikan perhatian khusus pada kajian fikih yang relevan dengan kehidupan sehari-hari para peserta.
Berbagai materi penting seperti bab thaharah (bersuci), bab sholat, dan pembahasan fikih lainnya disampaikan secara terstruktur dan mudah dipahami. Pemahaman dasar seperti bab thaharah dan sholat sangat penting dalam membangun pondasi ibadah yang sahih.
“Karena waktu belajar terbatas, materi disampaikan secara bertahap. Setiap minggu kami melanjutkan pembahasan yang telah dimulai, agar peserta bisa lebih memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Pemberdayaan Ibu-Ibu melalui Pendidikan Agama
MT Al-Muna menekankan pentingnya penerapan ilmu agama dalam kehidupan nyata, sehingga selain materi teori, kegiatan ini juga menyertakan praktik langsung. Peserta diajarkan tentang tata cara wudhu, gerakan sholat yang benar, serta perbaikan bacaan dalam sholat.
Lebih dari itu, praktik mengurus jenazah juga menjadi bagian penting dari pelatihan ini. Mulai dari memandikan, mengkafani, menshalatkan, hingga diberikan bekal keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sosial.
“Kami ingin ibu-ibu tidak hanya bisa menjalankan ibadah secara pribadi, tetapi juga dapat berkontribusi dalam membantu sesama, khususnya dalam mengurus jenazah dengan cara yang sesuai tuntunan agama,” kata Ibu Wastini.
Kegiatan ini terbuka untuk seluruh ibu-ibu se-Kecamatan Dukupuntang tanpa memandang latar belakang pengetahuan agama. Setiap peserta diberi kesempatan untuk terus belajar dan memperbaiki diri, serta terlibat aktif dalam kegiatan dakwah di lingkungan sekitar.
Selain materi fikih, pembelajaran di MT Al-Muna juga mencakup pengajaran Al-Qur’an yang terbagi dalam empat kelas, yakni Iqra, Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Tajwid, serta Tahfidz.
Dukungan Penuh dari Muslimat dan Fatayat NU
Melalui program ini, Muslimat dan Fatayat NU Kecamatan Dukupuntang berkomitmen untuk terus memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang berdampak langsung pada kualitas pemahaman agama di masyarakat.
“Kami berharap kegiatan ini bisa terus berkembang dan menjadi model pembelajaran agama berbasis masyarakat yang berkelanjutan,” ujar Wastini.
Dengan struktur yang terorganisir dengan baik dan materi yang relevan, MT Al-Muna diharapkan bisa terus berkembang, menjangkau lebih banyak ibu-ibu, dan memperkuat pemahaman agama di Kecamatan Dukupuntang.