NU Online Cirebon,
Ketua PCNU Kabupaten Cirebon H Aziz Hakim Syaerozi mengatakan, pelaksanaan Operasi Pasar Ramadhan (OPR) 2017 selalu memantau perkembangan harga. Jika ada komoditi yang turun harganya, pihak PCNU Cirebon ikut turunkan harganya. Tetapi bila ada yang naik, pihaknya tidak menaikkan harga.
Demikian disampaikan H Aziz Hakim pada OPR 2017 kelima hasil kerja sama PCNU Kabupaten Cirebon, Polres Cirebon, dan Bulog Sub Divre Cirebon di Aswaja Sharing Centre Kecamatan Gebang, Selasa (13/6).
“Pokoknya kami PCNU menjual sesuai harga beli di Bulog. Kami tidak mengambil untung sedikitpun. Sebaliknya kami patungan untuk operasional. Karena harga lumayan murah, Alhamdulillah setiap OPR warga antusias,” kata Pembina Pondok Pesantren (Pontren) Assalafie Babakan, Ciwaringin itu.
OPR 2017 akan terus berjalan di kecamatan lain hingga Lebaran. Ikhtiar NU ini diharapkan bisa membantu masyarakat dan ia berharap pemerintah daerah juga bisa ikut melakukan stabilitas harga, di antaranya melalui pasar murah yang bersubsidi sehingga harganya bisa jauh lebih murah dari OPR NU-Polres.
Salah seorang pengunjung, Ratna (35), menyampaikan ketertarikannya dengan harga sembako di OPR yang berselisih dari harga warung atau pasar. Karena itu, ia membeli banyak, terutama untuk beras untuk keperluan zakat fitrah.
Di OPR, beras kualitas premium dijual Rp9.000/kg. Menurutnya, harga beras di warung-warung sudah di atas Rp10.000 dan diyakini bakal naik jelang lebaran.
“Harga telur juga lumayan murah. Meskipun selisihnya beberapa ribu, tapi kalau dikali sekian lumayan. Jelang Idul Fitri uang sangat berharga,” kata dia tersenyum. (Red Alhafiz K)
Sumber: nu.or.id