NU Cirebon
Puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2021 dan Maulid Nabi Muhammad SAW, PCNU Kabupaten Cirebon merencanakan akan digelar di Masjid Besar Nurussa’adah Desa Panembahan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, pada Senin (25/10/2021) mendatang.
Wakil Ketua Panitia HSN PCNU Kabupaten Cirebon, H Saefuddin Jazuli, mengatakan, kegiatan yang dimulai pukul 19.30 WIB tersebut akan diisi dengan pengajian umum oleh Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqiel Siradj, MA.
“Kegiatan HSN 2021 dan Maulid Nabi Muhammad SAW ini akan dimeriahkan hadroh dari Syekhermania Cirebon dan vokalisnya ada Gus Ghofur dari Jepara,” katanya saat konferensi pers di PCNU Kabupaten Cirebon, Jumat (22/10/2021).
Ia mengatakan, rangkaian peringatan HSN 2021 tingkat PCNU Kabupaten Cirebon telah dilaksanakan sejak sebulan yang lalu di berbagai wilayah. Bahkan, rangkaian tersebut turut melibatkan seluruh Badan Otonom (Banom) dan lembaga PCNU Kabupaten Cirebon.
Di antaranya, lomba Qiroatul Kutub tingkat pesantren, Audisi Da’i tingkat pesantren, lomba Video Kreasi Lalaran Nadzom Imrity atau Alfiyah, lomba Hadroh tingkat pesantren, lomba Poster HSN, aksi Peduli Lingkungan serentak di 40 Kecamatan, Kalibrasi Arah Kiblat, Ruqyah, dan lainnya.
Selain itu, berbagai workshop, seminar, pelatihan, bahtsul masail, talkshow, bincang sastra, hingga pemberian beasiswa juga digelar untuk memeriahkan rangkaian kegiatan HSN 2021 di Kabupaten Cirebon.
Pihaknya juga sengaja memilih Desa Panembahan sebagai lokasi kegiatan puncak HSN. “Dari dulu Desa Panembahan merupakan basis kuat NU sehingga dipilih sebagai lokasinya dan sekaligus sebagai penguatan dakwah di daerah. Pemilihan lokasi ini juga untuk menonjolkan simbol Islam Nusantara karena Masjid Besar Nurussa’adah termasuk salah satu masjid tua di Cirebon,” ujarnya
Sementara Sekretaris Panitia HSN PCNU Kabupaten Cirebon, H. Agus Abdul Hakim, memastikan seluruh kegiatan HSN digelar secara terbatas. Bahkan, pihaknya sengaja membatasi tamu undangan dan hanya masyarakat sekitar yang akan menghadiri pengajian umum tersebut.
Selain itu, ia memastikan seluruh rangkaian kegiatan HSN juga dilaksanakan secara terbatas. Agar para peserta maupun masyarakat yang hadir tetap dapat menjaga jarak sesuai protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Bahkan, pada pagi hari sebelum pengajian dimulai, di Masjid Besar Nurussa’adah bakal digelar vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum. Kegiatan itu disediakan 2500 dosis vaksin bagi masyarakat yang akan menjalani vaksinasi dosis pertama maupun kedua.
“Kami mendukung program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah untuk mempercepat pembentukan herd immunity masyarakat. Meski penyebaran Covid-19 melandai tapi pandemi belum berakhir sehingga kegiatan HSN tetap menerapkan prokes ketat,” katanya
Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, KH. Aziz Hakim Syaerozie, mengatakan, ditetapkannya Hari Santri Nasional pada tahun 2015 menjadi bukti bahwa pemerintah telah mengakui peran historis kaum santri.
Sejarah telah mencatat, para santri bersama dengan pejuang bangsa lainnya memiliki peran besar dalam merebut kembali kedaulatan negara dari kolonialisme bangsa asing.
Karenanya, Hari Santri Nasional memiliki arti, makna, dan filosofi yang besar bagi bangsa Indonesia, sehingga perlu diketahui sejarah dan latar belakang ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional secara luas bagi segenap elemen bangsa. Bahkan, Hari Santri Nasional tahun ini berbarengan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Refleksi dan ingat kembali pada sejarah adalah sesuatu yang penting. Ingatan sejarah akan memberikan bekal bagi para santri pada zaman modern sekarang ini untuk selalu bebenah, membangun Indonesia, mempertahankan NKRI, dan memperbaiki kualitas diri demi kemajuan bangsa Indonesia ke depan,” pungkasnya