NU Cirebon
CIREBON – Majlis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Panguragan belum lama ini menggelar Lailatul Ijtima’ perdana di Masjid Nurul Mubin, Desa Kroya, Rabu (28/09/22).
Hadir dalam acara tersebut Ketua Tanfidziah PCNU Kab.Cirebon, KH. Aziz Hakim Syaerozie, Rois Syuriah MWC NU Panguragan, KH. Hasan Bisri Anwar, Ketua Tabfidziyah MWC NU Panguragan, KH.Mustahdi Amin, Jajaran Mustasyar, perwakilan Badan Otonom (Banom) di lingkup Kecamatan Panguragan.
Giat lailatul Ijtima’ ini diawali dengan pembacaan maulid nabi, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dan pengarahan pengurus MWC NU Kecamatan Panguragan dan Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Cirebon serta disusul dengan Bahsul Masail Diniyah.
Ada dua pokok persoalan yang dibahas dalam forum Bahsul Masail tersebut. Pertama, persoalan status wali mafqud. Kedua, siapa yang berhak menikahkan saat wali berstatus mafqud.
Ketua Tanfidziah MWC NU Kecamatan Panguragan, KH. Mustahdi Amin mengatakan, Lailatul Ijtima’ ini menjadi salah satu wadah silaturahim antar pengurus MWC NU, pengurus ranting dan banon-banom se-Kecamatan Panguragan.
Pada momen ini, kata Kiai Mustahdi, menjadi kesempatan bagi satu sama lain untuk bertukar gagasan dan ide untuk memajukan NU di Kecamatan Panguragan.
“Organisasi akan bergerak maju jika semua elemen saling berhimpun diri. Menghimpun tenaga dan pikiran bersama,” terangnya.
Selain itu, kata Kiai Mustahdi, Lailatul Ijtima’ juga merupakan bentuk mensyiarkan NU ke masyarakat. Hal itu agar keberadaan NU semakin dirasakan di tengah-tengah masyarakat.
“Kita menginginkan keberadaan NU benar-benar hadir di masyarakat. Sehingga, NU bukan hanya dipandang sebagai suatu organisasi. Akan tetapi menjadi way of life kita bersama,” tegas Pengasuh Ponpes Al-Anwar Panguragan ini.