NU Cirebon
Cirebon: Pondok Pesantren Kebon Kelapa Al-Marifah, Gempol, Kabupaten Cirebon akan menggelar pengajian akbar dalam fan tauhid dengan kitab Kifayatul Awam karangan Syekh Muhammad Al-Fudholi dan kitab Fathul Qarib, Ahad 29 Januari 2023. Pengajian tersebut akan berlangsung mulai pukul 19.00-selesai.
Tidak tanggung-tanggung, pihak panitia langsung mengundang Pakar ilmu dibidangnya Romo KH. Ahmad Saidi yang merupakan dzurriyah (keturunan) Syekh KH Sa’id bin Syeikh Armiya (seorang wali yang dikenal zuhud) untuk mengisi pengajian kitab Kifayatul Awam. Sementara pengajian kitab Fathul Qarib akan dipimpin langsung oleh KH Syamsul Ma’arif.
Pengasuh Pondok Pesantren Kebon Kelapa Al-Ma’rifah KH. Syamsul Ma’arif merasa bersyukur bisa menghadirkan ulama besar pada Pengajian akbar ini.
“Kegiatan keagamaan ini sebagai upaya membentengi umat dengan akidah aswaja (ahli sunah wal jamaah) membangun tali silaturrahmi, mempererat ukhuwah islamiyah, untuk melakukan komunikasi spiritual dan sosial antar sesama umat Islam. Dalam pengajian akbar ini akan mengaji kitab kifayatul awam, sebuah kitab tentang ilmu tauhid,” dan kitab fathul qorib ucapnya, Sabtu 28 Januari 2023.
Menurut KH. Syamsul Ma’arif, diperkirakan Pengajian Akbar ini akan dihadiri kurang lebih tiga ribu orang jama’ah. karena selain jama’ah pengajian, juga akan dihadiri jamaah dzikir manakiban, melibatkan wali santri dan tamu undangan lainya.
“Kami mengundang seluruh umat Islam, santri, para alumni serta masyarakat umum lainnya, untuk menghadiri pengajian istimewa ini. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, serta niati untuk mencari ilmu dan beribadah melalui jalan pengajian akbar ini,” tutupnya.
Sebagai informasi, Pesantren Al-Ma’rifah berdiri sekitar tahun 2005 di luas tanah 16.958 m2 yang didirikan KH Syamsul Ma’arif. Mulanya, pondok ini hanya menyelenggarakan pengajian tradisional ala pesantren pada umumnya. Seperti pengajian kupingan, bandungan dan sorogan.
Seiring berjalannya waktu, pesantren ini kian maju dan berkembang pesat. Ditandai dengan banyaknya orang tua yang ingin menimba ilmu di pesantren. Hal ini pula didorong adanya keinginan kuat masyarakat dan wali santri, yang ingin mengembangkan dan meningkatkan tarap pendidikannya.
Pelan tapi pasti, akhirnya pendidikan pun bertambah. Bukan hanya pengajian semata, namun dibangun pula pendidikan formal. Salah satunya didirikannya Yayasan Pendidikan Islam Kebon Kelapa Al-Ma’rifah.
Program pendidikan yang pertama diterapkan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), yang berdiri tahun 2005. Kemudian tahun tahun berikutnya dibuka Raudhatul Atfhal (RA), Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), Taklimul Qur’an Lil Aulad (TQA) Sekolah luar biasa (SLB), Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga ke sekolah jenjang menengah yakni Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan SMK serta MA Al-Ma’rifah.
Seluruh lembaga pendidikan itu hingga saat ini masih berdiri dengan jumlah siswa maupun santri yang terus bertambah. Mereka berasal dari berbagai daerah di seluruh pelosok negeri.