NU Cirebon
Cirebon: Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon mengutus dua delegasi untuk menghadiri undangan bahtsul masail zona 1 Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat. Kegiatan ini bertempat di Pondok Pesantren Hidayatuttholibin Kabupaten Indramayu pada hari Kamis, 15 Juni 2023.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Pjs Rais Syuriah PWNU Jawa Barat, KH Ubaedillah Haris, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad, jajaran kepengurusan LBM PWNU Jawa Barat dan peserta Bahstul Masail Zona 1 yang terdiri dari 5 kabupaten/kota, yakni mulai dari Kabupaten/Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka hingga Kuningan.
Ada tiga tema yang menjadi fokus pembahasan pada Bahtsul Masail Zona 1 LBM PWNU Jawa Barat, yakni Polemik Ma’had Al-Zaytun, Jalan Rusak dan The Power of Tranding, serta Seluk Beluk Panti Asuhan Anak Yatim.
Salah satu delegasi MWC NU Kecamatan Panguragan, Ahmad Muzaki mengatakan, tema yang diangkat LBM PWNU Jawa Barat ini sangat menarik. Sebab, ketiga tema itu sedang ramai diperbincangkan khalayak umum.
Oleh karenanya, MWC NU Kecamatan Panguragan sangat antusias merespons undangan dari LBM PWNU Jawa Barat. Dua hari sebelum perhelatan bahtsul masail, MWC NU telah mempersiapkan rumusan jawaban tentang persoalan yang akan dibahas nanti.
“Kita mencari referensi dari berbagai sumber di kutub Al-Turats,” ungkapnya.
Persiapan itu, lanjut Muzaki, agar gagasan yang disampaikan itu bersumber dari pendapat ulama-ulama salaf. Sehingga, jawaban yang dirumuskan tidak serampangan dan asal-asalan, melainkan ada landasan yang akuntable.
Di samping itu, delegasi dari MWC NU Kecamatan Panguragan juga diharapkan turut aktif mewarnai jalannya musyawarah. Mereka berani mengungkapkan pendapatnya di hadapan banyak orang.
“Saya senang diberi kesempatan mewakili MWC NU. Banyak ilmu yang diserap di forum ini,” tutur Muzaki.