NU Cirebon
Cirebon: Balai Latihan Kerja Komunitas milik Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon menggelar ujian seleksi dan wawancara pada Ahad, 2 Juni 2024.
Kegiatan yang diikuti 18 peserta dari berbagai daerah di Kabupaten Cirebon itu berlangsung di ruang meeting room PCNU Kabupaten Cirebon.
Ketua BLKK PCNU Kabupaten Cirebon, H Asep Saepulah mengatakan, program yang dicanangkan resmi dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) itu bertujuan untuk menggali potensi warga NU di Cirebon.
“Lebih khusus lagi bagi organisasi atau komunitas di bawah naungan PCNU Kabupaten Cirebon,” katanya.
Baca juga: Bantuan 40 Bentor, Bukti Bupati Cirebon Peduli Perekonomian Warga
Ia melanjutkan, sertifikat dari Kemnaker yang nantinya didapatkan para peserta usai dinyatakan lulus pelatihan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.
“Sertifikat dan ilmu yang didapatkan bisa untuk melamar pekerjaan. Selain memang setelah lulus kami tuntut para peserta untuk mengabdi di kepengurusan NU tingkat kecamatan,” ujar sosok yang juga sekretaris PCNU Kabupaten Cirebon itu.
H. Asep menilai, PCNU merasa bangga bisa berkontribusi dalam memperjuangkan lowongan kerja di Kabupaten Cirebon melalui BLKK ini.
Sementara itu, penanggung jawab program, Sofhal Adnan menyampaikan, mulanya memang ada 27 nama yang terdaftar. Namun hanya 18 yang datang saat seleksi.
“Mayoritas peserta rekomendasi dari MWC NU. Namun ada juga dari lembaga dan dari badan otonom,” ujarnya.
Sosok yang juga Ketua Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) PCNU Kabupaten Cirebon itu menjelaskan, nantinya hanya ada 16 peserta yang dinyatakan lulus dan resmi menjadi peserta BLKK angkatan 1.
“Bagi yang belum lulus, bisa disiapkan untuk angkatan berikutnya. Ke depan, kami juga masih memprioritaskan peserta rekomendasi dari MWC. Sebab, langkah tersebut sekaligus menjalankan program prioritas LTN, yakni melatih tenaga editing video dari kepengurusan NU tingkat kecamatan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Sofhal menjelaskan bahwa para peserta harus melewati tiga materi seleksi ujian, yakni administrasi, multimedia dasar, dan ke-NU-an atau ke-Aswaja-an.
“Peserta harus dinyatakan lulus dari ketiga materi itu,” tegasnya.
Terkait adanya materi ke-NU-an dalam tes seleksi wawancara, Bendahara BLKK PCNU Kabupaten Cirebon, Mujahidin menjelaskan bahwa hal itu tak lepas dari BLKK yang memang milik PCNU.
“Ya karena milik PCNU, jadi peserta setidaknya memahami ke-NU-an dasar, atau paling tidak tahu kepengurusan NU dari bawah hingga atas,” katanya.
“Dari semua peserta, mayoritas membaca Al-Qur’an banyak yang bagus. Meskipun memang ada beberapa yang belum paham ke-NU-an,” imbuhnya.
Ia berharap, para peserta nantinya bisa berkontribusi atau memberikan manfaat tubuh NU. Sehingga, dakwah NU di media sosial bisa terbantu.
“NU harus menyesuaikan zaman dan banyak melahirkan kader yang mumpuni di bidang multimedia,” tandasnya.[]