Cirebon: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menerapkan platform Digdaya NU (Digitalisasi Data dan Layanan) sebagai pusat administrasi pengurus NU. Langkah ini merupakan era baru PBNU dalam memulai tahapan transformasi digital.
Wakil Ketua Umum PBNU, H. Amin Said Husni menjelaskan, urusan perkantoran sudah bisa dilakukan secara digital. Perihal administrasi dapat dikerjakan melalui Gadget, Smartphone, dan Handphone.
Amin menambahkan bahwa Digdaya NU yang diawali di bidang persuratan, sudah diaplikasikan di lingkungan PBNU. Proses drafting atau pembuatan surat, penandatanganan, stempel atau legalisasi, dan pengiriman serta pengarsipan sudah dilakukan secara digital termasuk surat masuk.
“Kita awali dengan Digdaya persuratan secara digital di lingkungan PBNU,” jelas Amin pada sosialisasi Implementasi Digdaya Persuratan Tingkat PCNU Gelombang I secara daring, Selasa (7/1/2025).
Terkait dengan keamanan, ia menyebut bahwa tanda tangan berupa QR Code (Barcode) dan stempel sudah dilakukan sertifikasi melalu Peruri. “QR code bisa diverifikasi termasuk perihal dan nomor suratnya,” ungkapnya.
Baca: Jelang Harlah Ke-102, PBNU Luncurkan 2 Program Prioritas Tahun 2025
Saat ini, lanjutnya, implementasi Digdaya persuratan sudah dilakukan di tingkat PWNU. Pada Harlah 102 NU pada 16 Rajab 1446 H besok, Digdaya persuratan akan diluncurkan secara resmi di tingkat PCNU sehingga saat ini sudah dilakukan sosialisasi untuk PCNU di beberapa provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta, Jawa Barat, lampung, dan Bengkulu.
Ke depan, dengan adanya sistem Digdaya ini, maka surat yang keluar selain darinya tidak diakui atau tidak sah. “Semua dilakukan dalam rangka mengkonsolidasikan tata kelola jam’iyah NU di dalam merespon dinamika perubahan yang sangat cepat di abad ke dua NU,” ungkapnya.
Upaya ini juga, jelasnya, dalam rangka menjaga eksistensi keberlangsungan perkumpulan untuk beradaptasi dengan perubahan dan tidak lagi dilakukan secara manual. “Digitalisasi adalah sebuah keniscayaan,” katanya.
Selain Digdaya Persuratan, Digdaya juga akan dikembangkan ke arah Semesta Digital, yakni istilah untuk menggambarkan Platform seluruh data NU yang akan tersaji melalui platform digital. Semesta Digital ini meliputi masalah administrasi, program kerja, layanan ke pengurus dan warga di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, aset, dan sebagainya.