NU Online Cirebon,
Sebagai langkah awal antisipasi banjir di Kabupaten Cirebon, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon menggelar Halaqoh Kebencanaan dengan mengangkat tema Membincang Banjir 2018, Mencari Solusi jangka Panjang, Kamis (19/4) di Café Moza, Sumber, Kabupaten Cirebon.
Dengan tema tersebut, H Ahmad Syafiq, Ketua LPBI PCNU Kabupaten Cirebon, mengatakan perlunya sinergitas semua steakholder dalam upaya-upaya menghadapi bencana khususnya banjir baik pra-banjir, sedang, dan pasca.
“Jadi persoalan banjir kita tidak bisa sendiri-sendiri. Harus ada sinergitas antar pemangku kebijakan dan penggerak lingkungan,” tegas Syafiq.
Ia menambahkan pentingnya hubungan harmonis antar elemen masyarakat baik pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Sementara itu, KH Aziz Hakim Syaerozi, Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, menjelaskan bencana merupakan sesuatu yang pasti terjadi oleh karena itu perlu adanya mitigasi bencana.
“Sebagai contoh kisah Nabi Nuh. Melalui wahyu, Allah member tahu akan datangnya bencana air bah, maka Nabi Nuh mempersiapkan diri (mitigasi) dengan baik. Makanya selamat,” jelas Kang Aziz sapaan akrab KH Aziz Hakim Syaerozi.
Begitupun dengan Kabupaten Cirebon, kata Kang Aziz, jika sudah mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi bencana maka resikonya bisa teratasi.
Dalam kegiatan tersebut hadir Hj Yuningsih, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon; Eman Subhan, BPBD Kabupaten Cirebon; Tommy H, DPUPR Kabupaten Cirebon; Imam R, Basarnas; Anna, perwakilan Kesra Setda Kabupaten Cirebon; Fahim, perwakilan Disdik Kabupaten Cirebon; Budi H, BBWS Cimanuk; Komunitas Pataka Grage; dan Komunitas Mata Alam.
Semua lembaga tersebut menunjuk LPBI PCNU Kabupaten Cirebon sebagai mediator antara komunitas, lembaga swasta, dan pemerintah dalam penanganan bencana di Kabupaten Cirebon.