Monday, October 20, 2025
NU Kabupaten Cirebon
NEWSLETTER
No Result
View All Result
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan
NU Kabupaten Cirebon
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
NU Kabupaten Cirebon
No Result
View All Result

Saat Berhubungan Badan, lalu Tiba Waktu Subuh, Bagaimana Hukumnya?

sofhaladnan by sofhaladnan
23/03/2025
in Fiqih, Keislaman
0
Home Keislaman Fiqih

Cirebon – Bagi mereka yang bangun terlambat saat bulan puasa, disarankan untuk tetap sahur meskipun waktu imsak sudah tiba. Mereka bisa tetap makan sahur dengan santai seperti biasa. Namun begitu waktu subuh tiba, mereka harus segera berhenti dan membuang makanan yang ada di mulut mereka.

RELATED POST

Keutamaan Mengusap Kepala Anak Yatim di Bulan Muharram: Anjuran, Dalil, dan Hikmahnya

Muharram dan Amalan Utama yang Dianjurkan: Puasa dan Meluaskan Rezeki di Hari Asyura

Ini juga berlaku untuk orang yang sedang berhubungan seksual saat waktu subuh tiba. Dalam hal ini, mereka wajib menghentikan aktivitas seksual tersebut dengan segera, yaitu dengan cara mencabut kemaluan dari pasangan. Tindakan ini penting agar puasa mereka tetap sah.

Hal tersebut telah dijelaskan dalam kitab Fathul Mu‘in yang menyatakan bahwa jika seseorang sedang berhubungan seksual dan fajar telah terbit, ia masih dapat menjaga keabsahan puasanya dengan segera mencabut kemaluannya setelah fajar terbit, meskipun ejakulasi terjadi.

Artinya, tindakan mencabut kemaluan saat fajar telah datang dianggap sebaai penghentian hubungan seksual yang sah, sehingga puasa tetap sah.

وكذا لو كان مجامعا عند ابتداء طلوع الفجر فنزع في الحال أي عقب طلوعه فلا يفطر وإن أنزل لأن النزع ترك

للجماع

“Sama halnya dengan orang yang sedang berjimak ketika fajar terbit, jika ia segera mencabutnya setelah terbitnya fajar, puasanya tidak batal meskipun ejakulasi terjadi, karena mencabut itu dianggap meninggalkan jimak.”

Namun, I‘anatut Thalibin juga menekankan bahwa pencabutan kemaluan tersebut harus dilakukan dengan niat untuk menghentikan hubungan seksual, bukan hanya sekadar kebetulan. Apabila seseorang melanjutkan aktivitas seksual setelah terbitnya fajar, maka puasanya batal.

Dalam hal ini, ia wajib mengganti puasa di hari lain dan juga harus membayar kaffarah sebagai bentuk kewajiban yang harus dipenuhi. Kaffarah ini biasanya berupa memerdekakan budak, memberi makan kepada orang miskin atau berpuasa dua bulan secara berturut turut.

Baca: Surat Lukman ayat 17: Korelasi Tauhid dan Amal

Ikuti saluran WhatsApp NU Cirebon untuk mendapatkan update artikel menarik lainnya.

ShareTweetPin

Related Posts

Keutamaan Mengusap Kepala Anak Yatim di Bulan Muharram: Anjuran, Dalil, dan Hikmahnya
Keislaman

Keutamaan Mengusap Kepala Anak Yatim di Bulan Muharram: Anjuran, Dalil, dan Hikmahnya

03/07/2025
Muharram dan Amalan Utama yang Dianjurkan: Puasa dan Meluaskan Rezeki di Hari Asyura
Fiqih

Muharram dan Amalan Utama yang Dianjurkan: Puasa dan Meluaskan Rezeki di Hari Asyura

03/07/2025
Lafal Niat Puasa Tasu’a dan Asyura: Panduan Lengkap Sesuai Syariah
Fiqih

Lafal Niat Puasa Tasu’a dan Asyura: Panduan Lengkap Sesuai Syariah

03/07/2025
Keutamaan Puasa di Bulan Muharram dan Amalan Istimewa pada Tanggal 9 dan 10
Fiqih

Keutamaan Puasa di Bulan Muharram dan Amalan Istimewa pada Tanggal 9 dan 10

03/07/2025
Tafsir Surat At-Taubah ayat 122, Kewajiban Menuntut Ilmu
Keislaman

Tafsir Surat At-Taubah ayat 122, Kewajiban Menuntut Ilmu

23/06/2025
Amtsal dalam Al-Qur’an: Cermin Jiwa dan Penegas Kebenaran
Keislaman

Amtsal dalam Al-Qur’an: Cermin Jiwa dan Penegas Kebenaran

23/06/2025
Next Post
Hukum Mengonsumsi Obat Pencegah Haid agar Puasa Ramadan tidak Terputus

Hukum Mengonsumsi Obat Pencegah Haid agar Puasa Ramadan tidak Terputus

Jln. Dewi Sartika No. 9, Sumber

Follow us

RECENT NEWS

  • Buku Jejak Sejarah NU Cirebon Jawab Minimnya Informasi Sejarah NU di Daerah
  • GP Ansor Cirebon Kecam Tayangan “Xpose Uncensored”, Desak Trans7 Minta Maaf dan KPI Bertindak Tegas
  • Nilai Tayangan Trans7 Rugikan Pesantren, PCNU Cirebon Serukan Boikot Produk Trans Corp
  • Bahas Renstra, IPPNU Cirebon Fokus Dorong Prestasi Anggota dan Atasi Krisis Literasi Digital

CATEGORIES

  • Agenda
  • Banom
  • Daerah
  • Doa dan Dzikir
  • Fiqih
  • Hukum
  • Keislaman
  • Khutbah
  • Khutbah Jumat
  • Lembaga
  • MWC
  • Nasihat Ulama
  • Nasional
  • Opini
  • PC NU
  • Pengumuman
  • Pesantren
  • Ragam
  • Sirah
  • Tafsir
  • Tanya-Jawab
  • Tasawuf
  • Tawsiyah
  • Tokoh
  • Uncategorized
  • Warta
  • Agenda
  • Amaliya-NU
  • BANOM NU Kabupaten Cirebon
  • Home
  • Home 1
  • Home 2
  • Home 3
  • Khutbah Jum’at
  • Kirim Tulisan
  • Lembaga NU Kabupaten Cirebon
  • Login
  • MWC NU Kabupaten Cirebon
  • NU TV Cirebon
  • PC NU Kabupaten Cirebon
  • Pesantren
  • Registrasi Garuda Cyber NU
  • Submissions
  • SUSUNAN REDAKSI

© 2023 PC NU Kabupaten Cirebon - Dikelolah Oleh LTN NU Kabupaten Cirebon.

No Result
View All Result
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan

© 2023 PC NU Kabupaten Cirebon - Dikelolah Oleh LTN NU Kabupaten Cirebon.