NU Cirebon
Cirebon: Generasi muda dinilai memiliki peran yang sangat penting di dunia literasi media sebagai agen penyampai kebenaran di era digital.
Demikian disampaikan Ketua Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PCNU Kabupaten Cirebon, Fasfah Sofhal Jamil saat memberikan sambutan dalam kegiatan Madrasah Jurnalensa yang berlangsung pada Senin, 23 Juni 2025, di Meeting Room PCNU Kabupaten Cirebon.
“Hari ini kita tidak hanya berkumpul dalam pelatihan, tapi tengah menyalakan kembali api penting yang pelan-pelan meredup, yakni kecakapan berpikir kritis, menyampaikan fakta secara bertanggung jawab, dan menyuarakan keadilan secara kreatif dan bermartabat,” ujar sosok yang akrab disapa Sofhal itu.
Ia menjelaskan, pengambilan nama Madrasah Jurnalensa bukan sekadar label. “Madrasah” bermakna tempat belajar, sementara “Jurnalensa” merupakan gabungan dari kata “jurnalistik” dan “lensa”, yang mencerminkan dua kekuatan utama dalam pembentukan opini publik, baik dalam bentuk tulisan maupun visual.

Baca: LPBI NU Kabupaten Cirebon Terjun Bantu Penanganan Bencana Longsor Gunung Kuda
Menurutnya, pelatihan ini menjadi krusial di tengah derasnya arus informasi, terutama karena mayoritas generasi muda kini mengakses berita melalui media sosial.
“Lebih dari 70 persen anak muda di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, mendapatkan berita dari TikTok, reels, dan YouTube Shorts. Sayangnya, sekitar 40 persen dari konten tersebut tidak terverifikasi, bahkan mengandung disinformasi,” ungkapnya saat mengutip data dari Reuters Institute (2023).
Lawan hoaks
Merujuk data UNESCO 2021, Sofhal menegaskan bahwa kemampuan literasi media dan jurnalistik kini menjadi kebutuhan dasar. Ia menyebut, pelatihan ini bukan hanya tentang teknik membuat konten, tetapi juga soal membangun karakter dan etika dalam menyampaikan informasi.
“Kita butuh lebih banyak jurnalis yang berhati santri. Bukan hanya bisa menulis cepat atau mengambil gambar dramatis, tapi juga menyampaikan fakta dengan empati dan hati yang bersih,” ujar sosok yang juga menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Ikhbar.com itu.
Harapan
Dalam sambutannya, Sofhal menegaskan bahwa Madrasah Jurnalensa adalah langkah awal dari gerakan literasi yang lebih luas. Ia berharap kegiatan ini dapat membekali peserta dengan keterampilan jurnalistik yang praktis dan sesuai konteks zaman.
“Selain itu, kami berharap para peserta tersadarkan akan pentingnya menumbuhkan kesadaran tentang etika dan kebenaran dalam setiap konten,” ujar dia.
Lebih lanjut, ia berharap melalui kegiatan ini para peserta mampu menciptakan karya-karya video pendek yang tak hanya viral, tapi juga bernilai edukatif dan sosial.
Sofhal menutup sambutannya dengan menekankan bahwa karya jurnalistik, meskipun singkat dan sederhana, bisa berdampak besar jika dibangun dengan niat dan nilai.
“Tulisanmu mungkin hanya beberapa paragraf. Videomu mungkin hanya satu menit. Tapi dampaknya bisa bertahun-tahun,” ujarnya.
Madrasah Jurnalensa sendiri diharapkan menjadi ruang tumbuh bagi para santri, pelajar, dan pemuda NU di Cirebon untuk menjadi produsen informasi yang jujur, kritis, santun, dan peduli terhadap isu-isu sosial.