NU Online Cirebon,
Momen Lailatul Ijtima’ atau Pertemuan di malam hari sudah menjadi perkara wajib bagi keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) di manapun. Lailatul Ijtima’ merupakan salah satu sarana atau momen untuk silaturahmi antar pengurus dan lembaga juga banom NU. Hal ini menjadi program rutinitas yang dilakukan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon bersama lembaga dan banom di lingkungannya. Seperti yang dilakukan MWCNU Dukupuntang malam tadi, Rabu (19/9) di Desa Balad yang dibuka dengan kumandang Mars Ya Lal Wathon dan Tahlil.
H Asep Saepullah, Ketua Tanfidziyah MWCNU Dukupuntang, mengatakan forum Lailatul Ijtima’ yang digelar menjadi wadah diskusi saresehan terkait sinergitas program antara MWCNU, lembaga dan banom NU, mendalami beberapa materi ke-NU-an, serta mencari solusi bersama untuk permasalahan yang ada.
“Lailatul Ijtima’ yang kita gelar rutin ini semata-mata untuk membumikan Jam’iyyah Nahdliyyah baik dari segi Amaliyah Nahdliyyah, Harokah Nahdliyyah, dan Fikroh Nahdliyyah di tengah masyarakat,” jelas H Asep.
Pantauan NU Cirebon Online ada beberapa pembahasan yang dibicarakan dalam momen tersebut, dimulai dari persiapan kegiatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018, Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU), tentang pendidikan di Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, hingga mendalami kajian yang sedang ramai dibicarakan terutama oleh warga nahdliyyin yaitu Fadhilah Hari Asyura.
Sebagai penutup pertemuan malam itu, KH Drs Abu Bakar, Rois Syuriyah MWCNU Dukupuntang menegaskan pentingnya semangat khidmat di NU.
“Kita warga NU harus bangkit semangatnya, bangkit pemikirannya, dan bangkit gerakannya,” tegasnya. (Adnan AS)