NU Online Cirebon : Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan Gusdurian melaksanan kegiatan “Expert Meeting” dengan tema “Perempuan Eksklusvisme Agama” bertempat di ISIF (Institut Studi Islam Fahmina) Cirebon, Minggu 3 Februari 2019.
Kegiatan ini dihadiri tokoh perempuan dari pesantren, dan aktifis yang konsern terhadap isu perempuan dari Cirebon.
Turut hadir dalam forum ini, KH. Husein Muhammad dan Marzuki Wahid sebagai pematik diskusi. Dipandu oleh Subhi Azhari selaku Presidium Gusdurian Regional Jawa Bagian Barat sebagai fasilitator.
Dalam kesempatan tersebut, Kyai Husein juga menyampaikan pangkal dari Radikalisme adalah Eksklusivisme.
“Eksklusivisme agama menciptakan sikap fanatisme, dan Fanatisme bermuara pada Radikalisme agama. Maka dari itu, sangat penting untuk melepaskan diri dari sikap Eksklusvisme agama”, founder Fahmina Institute.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk merusmuskan narasi dan strategi untuk meng-Counter-narasi terutama isu perempuan”, Disampaikan Rifqiya Mufidah, selaku perwakilan dari Seknas Gusdurian.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Forum narasi yang dilakukan Seknas Gusdurian di kota lain, seperti di Surabaya yang membahas narasi Demokrasi dan ke-Indonesiaan”, imbuh perempuan yang biasa disapa Rifa.
“Simpulan dari forum ini mengarah penguatan narasi di media sosial, yang lebih ditekankan menyebarkan narasi keislaman yang moderat terhadap perempuan di ruang-ruang sosial”. Ujar perempuan kelahiran Kediri ini.
“Selanjutnya, hasil dari forum ini, akan dirumuskan untuk panduan Jaringan Gusdurian untuk pengarusutamakan narasi Islam Ramah dalam rangka menyeimbangkan narasi Islam ekstrim yang menguat”, Ucapnya sebagai penutup. (Marleni)