NU Cirebon Online,
Lembaga Pendidikan Ma’arif (LP Ma’arif) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon bekerjasama dengan Fahmina Institute menggelar kegiatan Sekolah Cinta Perdamaian (SETAMAN) yang ke-4, Sabtu (27/7) di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Buntet Pesantren Cirebon.
Setaman ini, menurut Wahyono Sekretaris LP Maarif, diselenggarakan untuk menebarkan nilai-nilai keberagaman dan meminimalisir radikalisme yang mulai masuk ke ranah dunia pelajar.
“Sekolah cinta perdamaian ini sebagai wujud ideologisasi bagi adik-adik usia rentan terkena virus radikalisme. Sebagai langkah preventif atau pencegahan maka perlu diberi pemahaman tentang praktik-praktik ajaran yang ada di NU,” jelas Wahyono yang juga dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Sebagai narasumber KH Aziz Hakim Syaerozi, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, mengarahkan peserta Setaman agar seantiasa semangat dan berusaha menggapai cita-cita yang tinggi dengan meningkatkan pendidikan. Setelah itu memikirkan untuk memberikan sumbangsih membangun Indonesia dengan menjaga NKRI.
“Di usia produktif meski senantiasa menciptakan lingkungan yang inklusif. Karena dengan pendidikan yang inklusif menjadi modal utama untuk menjadi landasan berpikir kita dalam memberikan sumbangsih membangun Negara ini menjadi negara yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur,” arahnya.
Sementara dalam sambutan di akhir kegiatan, KH Wawan Arwani Amin, Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Cirebon, berpesan bahwa Islam adalah agama kemanusiaan, agama yang senantiasa mengajarkan setiap warga negara harus menghargai sesama, tanpa melihat perbedaan.
“Para kiai sejak dulu telah menanankam nasionalisme dan menolak penjajahan. Contoh di Buntet Pesantren. Para kiai Buntet ikut terlibat dalam perlawanan penjajahan. Tetapi tetap membangun hubungan dengan lainnya. Salah satu prinsip NU adalah toleran, yang dimaksud toleran menurut NU dalam hal sosial kemanusiaan bukan soal keagamaan (aqidah),” jelas Kiai Wawan yang juga Ketua FKUB Kabupaten Cirebon.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua STIT Buntet Pesantren Cirebon, Dr KH Fahd Ahmad Sadat dan Kepala Setaman, Alifatul Arifiati. Diikuti oleh Siswa/i Sekolah/Madrasah yang berada di wilayah MWCNU Kecamatan Astanajapura dan Mundu.