NU Cirebon : Para relawan Garda Udara (Garuda) Cyber Nahdlatul Ulama (NU) Cirebon , yang mayoritas diisi para pengurus IPNU dan IPPNU di Kabupaten Cirebon ini, siap bergerak untuk melawan informasi-informasi hoax dan provokatif di masyarakat yang masif digencarkan oleh orang-orang tak bertangung jawab.
Seperti diketahui, puluhan relawan Garuda Cyber NU Cirebon ini berada di bawah naungan Lembaga Ta’lif wan Nashr (LTN) NU pada PCNU Kabupaten Cirebon. Merekapun sudah dikukuhkan di Gedung PCNU Kabupaten Cirebon, Jumat (26/1/2018).
Ketua LTN NU pada PCNU Kabupaten Cirebon, Ahmad Rofahan menyampaikan, dikukuhkannya para relawan Garuda Cyber NU Cirebon ini sangat penting dilakukan, karena fenomena di masyarakat terkait serangan berita atau informasi hoax di dunia maya gencar dilakukan oleh sejumlah golongan tertentu.
“Maka para relawan Garuda Cyber NU Cirebon ini siap untuk melawan informasi-informasi bohong atau hoax, provokatif, serta yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam yang rahmatal lilalamin,” ujar Rofahan kepada KC, usai pengukuhan para relawan tersebut.
Sebelum puluhan relawan ini resmi dikukuhkan oleh LTN NU PCNU Kabupaten Cirebon, dalam pertemuan yang sama mereka juga telah dibekali dengan pelatihan jurnalistik. Materi yang disampaikan yakni berupa teknik dasar jurnalistik, teknik mengelola media sosial, IT, dan media cyber zaman now, serta korelasi informasi dan teknologi dengan harokah annahd1iyah.
“Pelatihan jurnalistik yang mereka dapatkan hari ini hanya sebagai prolog, untuk selanjutnya kita akan agendekan secara berkelanjutan di setiap dapil atau kecamatan yang ada di Kabupaten Cirebon,” kata Rofahan.
KH Marzuki Wahid yang dalam kesempatannya menyampaikan materi di pelatihan jurnalistik tersebut mengungkapkan, warga NU khususnya para relawan Garuda Cyber NU Cirebon harus bisa mengelola IT, website, maupun media sosial secara cerdas. Menurutnya, hukum menggunakan perangkat yang disebutkannya itu tergantung dari tujuan orang yang berasngkutan.
“Berdosa jika tujuannya untuk keburukan, tapi sebaliknya akan mendapatkan pahala jika tujuannya untuk menebarkan keadilan, menebarkan kasih sayang dan tujuan-tujuan kebaikan lainnya,” kata Marzuki.
Ia meminta agar dalam zaman yang serba canggih ini, warga nahdliyin harus menjadi produsen. Artinya mencipatkan pemberitaan ataupun mengisi konten-konten di media sosial maupun media cetak yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman. Yakni keberpihakan kepada keadilan, kemaslahatan, kehormatan, serta kerahmatan.
“Dan kalaupun kita menjadi konsumenpun, kita harus cerdas, kita harus bisa memilih dan mampu membedakan mana yang baik dan buruk. Maka konten-konten yang harus kita konsumsi atau kita ikuti tentunya harus yang baik. Karena kita orang NU ya konten-konten ke-NU-an yang harus kita iikuti,” kata Marzuki.