NU Cirebon Online,
Liga Santri Nusantara (LSN) 2018 Regional Jawa Barat I telah launching dan pendaftarannya sudah dibuka sejak belasan hari lalu. Sejumlah pondok pesantren (pontren) pun sudah mendaftarkan kesebelasannya. Informasi yang dihimpun, mayoritas pendaftar merupakan kesebelasan pesantren peserta LSN 2017 lalu. Hanya beberapa pontren saja yang baru mendaftar tahun ini.
Ketua Panitia Pelaksana LSN 2018 Regional Jawa Barat I, H Imam Taufik mengatakan, setelah launching Minggu malam (22/4), keesokan harinya pendaftaran langsung dibuka. Lebih dari seminggu pendaftaran dibuka, 41 pesantren telah mendaftarkan diri.
“Tetapi belum semua tim kesebelasan pesantren menyerahkan berkas persyaratan. Sebagian baru konfirmasi keikutsertaan,” kata dia seraya mengatakan, pendaftaran akan ditutup pada tanggal 5 Mei 2018.
Menurutnya, jumlah peserta ditargetkan sebanyak 32 kesebelasan pesantren yang berasal dari enam daerah yakni Kabupaten/Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, dan Subang. Untuk menentukan 32 kesebelasan yang layak mengikuti kompetisi, panitia akan melakukan proses screening.
Tahapan screening dilakukan bersamaan dengan proses pendaftaran. Bagi yang telah mendaftar dan para pemainnya siap, maka tim screening akan turun melakukan pengecekan berbagai persyaratan yang ditentukan secara nasional.
Untuk mendapatkan hasil screening yang valid, pihaknya melibatkan kalangan profesional. “Screening dilakukan untuk mengecek keabsahan syarat administratif, ketentuan tentang pemain, keberadaan pesantren, dan hal lainnya sesuai dengan regulasi LSN,” kata pria asal Klayan, Kecamatan Gunungjati itu, Selasa (1/5).
Untuk diketahui, tim juara LSN 2017 Regional Jawa Barat I pernah punya sejarah yang membanggakan. Kesebelasan atas nama Pesantren Darul Hikmah Cirebon masuk final dan berhasil menduduki juara 2 seri nasional.
Liga Santri 2018 merupakan tahun keempat. Sejumlah pemain jebolan LSN juga banyak yang bergabung dengan tim-tim sepakbola profesional. Bahkan, ada yang masuk dalam skuad tim nasional (timnas) U-19 atas nama Mohamad Rafli.
Prestasi tersebut diharapkan menjadi motivasi tersendiri bagi potensi-potensi pesepakbola muda asal wilayah III Cirebon dan Subang dalam Liga Santri tahun ini. “Harapannya, tim juara region wilayah Cirebon bisa juara nasional,” tuturnya.