NU Cirebon Online,
Ratusan pemuda yang tergabung dalam Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) Astanajapura, Sabtu (10/8/19), berbondong-bondong turun ke sungai untuk memunguti sampah. Bersama mereka ikut serta Camat Astanajapura, perangkat desa dan sejumlah warga bergotong royong membersihkan sungai.
Pantauan NU Cirebon Online, di Sungai desa Sidamulya, Mertapadakulon dan Mertapada Wetan, Kecamatan Astanajapura, tampak antusias para pemuda dan pemudi bersama warga setempat berjibaku mengambil sampah di sungai. Pak Camat dan beberapa perangkat desa setempat juga tampak sibuk menyelam mengambil sampah yang tersumbat di sungai.
Para pemuda dan pemudi itu menggunakan peralatan seadanya, seperti cangkul, jaring bambu, pengki, kantong karung, sarung tangan, dan masker. Selain itu, disiagakan juga mobil Ambulance untuk keselamatan dan kesehatan kerja serta mobil truk berkapasitas 4 ton untuk mengangkut sampah di sungai.
Sebelum bersih-bersih sampah dimulai, agenda diawali dengan apel pembukaan terlebih dahulu yang berpusat di Halaman Desa Mertapadakulon. Setelah itu, mereka langsung menuju lokasi sungai yang hendak dibersihkan dengan diiringi Grup Drumband dari Pesantren Attarbiyyatul Wathoniyah (PATWA) Mertapada.
Ketua pelaksana Hj Qoriah dalam sambutannya menyebut seluruh stakeholder yang ikut serta mensukseskan acara ini sebagai relawan.
“kita ini relawan yang turun tangan peduli lingkungan dengan perlengkapan yang seadanya,” jelasnya.
Sementara Camat Astanajapura, H Mahmud Iing Tajuddin menyampaikan apresiasi kepada para pemuda dan pemudi NU Astanajapura yang telah menggagas program tersebut. Sebab, kata Pak Iing, selain sebagai momentum menyambut Hari Raya Idul Adha dan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-74, kegiatan ini sebagai wujud peduli nyata pemuda dan pemudi Astanajapura terhadap kebersihan lingkungannya.
“Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sudah muncul dalam diri pemuda dan pemudi Astanajapura, terlebih di waktu menjelang lebaran dan hari raya kemerdeka Indonesia. Semoga kegiatan ini bisa terus dikembangkan dari desa satu ke desa lainnya se- Kecamatan Astanajapura,” harapnya.
Pak Iing berpesan kepada seluruh masyarakat Astanajapura yang hadir pada acara tersebut untuk ikut serta turun membersihkan sampah-sampah di sungai, tanpa ada alasan apapun.
“Saya minta yang hadir disini, yang pakai sendal, pakai sepatu, pakai topi, pakai celana jeans, tidak ada yang tidak ikut turun. Semuanya harus turun,” tegasnya.
“Setuju?,” tanya Pak Iing sebanyak dua kali. “Siap setuju!,” jawab serentak hadirin dengan tegas dan tampak semangat.
Kegiatan Bersih-Bersih Sungai tersebut dipelopori oleh MWC NU, IPNU, IPPNU, CBP IPNU, KPP IPPNU, Fatayat NU, GP Ansor NU, Banser, Denwatser, Pagarnusa dan pemuda Nahdliyyin yang masuk ke dalam organisasi ekstrakulikuler sekolah atau komunitas jalanan seperti Pramuka dan PMR SMK Bina Cendekia, serta Grab and Road (GBR) dan OI.
(Abdul Mu’izz)