NU Cirebon Online,
Protes yang begitu deras tentang disertasi kontroversial mahasiswa doktoral Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta membuat jajaran pengurus Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Cirebon merasa prihatin.
Pasalnya, menurut Masyhari, Sekretaris PC ISNU Kabupaten Cirebon, terlepas dari setuju atau tidaknya tentang kesimpulan disertasi, banyak orang yang langsung menyikapinya dengan penuh emosional. Padahal, kata Masyhari, mereka belum membaca secara utuh disertasi tersebut.
“Kita gampang terpengaruh hanya karena pemberitaan sekilas, tanpa mau membaca secara utuh dari objek yang diberitakan. Ini menunjukkan bahwa budaya literasi kita sangat lemah,” kata Masyhari, yang juga dosen STAI Cirebon ini, saat Roadshow PC ISNU Kabupaten Cirebon di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT), Selasa (03/09/2019).
Lebih lanjut, Masyhari mengajak segenap Civitas Akademika STIT Buntet Pesantren untuk ikut membantu PC ISNU Kabupaten Cirebon dalam penguatan budaya literasi di Kabupaten Cirebon.
“Kita akan gandeng 13 perguruan tinggi se-Kabupaten Cirebon dalam kegiatan Muktamar pemikiran yang Insya Allah akan digelar pada 2020 nanti. Kegiatan ini sengaja akan kita lakukan dengan tujuan memperkuat budaya literasi di Kabupaten Cirebon,” jelasnya.
Sementara itu, di hadapan Direktur dan Jajaran Staf Akademi Keperawatan (Akper) Buntet Pesantren, Ketua PC ISNU Kabupaten Cirebon, H. Abdul Muiz Syaerozie mengajak Akper Buntet Pesantren ikut terlibat dalam kegiatan Desa Sehat.
“Kami akan bikin pilot projek desa sehat jasmani dan rohani. Keterlibatan Akper dalam kegiatan ini sangat penting,” tandas Kang Muiz, biasa dia disapa.