Wednesday, May 14, 2025
NU Kabupaten Cirebon
NEWSLETTER
No Result
View All Result
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan
NU Kabupaten Cirebon
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
NU Kabupaten Cirebon
No Result
View All Result

Ber-NU itu Tanda Ber-Islam yang Baik

ayub by ayub
08/09/2019
in Opini, Warta
0
Home Opini

Oleh: KH Ahmad Muthohar, M.Pd *)

RELATED POST

Sepekan Pasca Launching, Ratusan Botol Sabun Cuci Piring “Sannoe” Laris Terjual

1.750 Siswa SD Negeri di se-Kabupaten Cirebon Diwisuda Tahfizh, Bukti Sukses Integrasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an

Nahdlatul Ulama (NU) itu organisasi yang sangat hebat dan luar biasa. Kehebatan dan keluarbiasaan itu dibuktikan dengan partisipasinya yang sangat luar biasa terhadap bangsa ini. Dari tahapannya menuju proses kemerdekaan sampai pada proses ikhtiar menjaga dan mempertahankan kemerdekaan, dengan menumpahkan jiwa dan raganya untuk menjaga empat pilar negara yang kita cintai ini.

Kehebatan NU dalam pengkhidmatan kepada negara dan umat itu dapat dilihat dengan gerak dan langkah NU secara institusional yang tidak pernah berhadap-hadapan dengan negara dan penguasanya, meski NU di marginalkan sekalipun. NU secara institusional tidak pernah membuat narasi-narasi provokatif, tidak pernah melakukan provokasi umat untuk menjadi umat yang membenci dan membangkang pada pemerintahnya. Sikap NU ini bukan semata-mata persoalan “selara”, tetapi ini adalah prinsip dasar dalam beragama yang amat fundamental.

Ber-NU

Ber-NU itu tidak  sekedar berorganisasi, berkumpul dan berkonsolidasi seperti berkumpul dan berkonsolidasi pada yang lainya, ber-NU itu setidaknya di dalam rangka mewujudkan empat hal yang sangat mulia.

Pertama, berikhtiar dan berusaha menjadi santrinya Mbah Hasyim Asy’ari, sesuai dawuh beliau, siapa saja yang ngopeni NU maka akan diaku santrinya beliau. Jadi, ketika kita ngurusi NU pada hakikatnya kita sedang menjadi santri beliau. Tentu berharap menjadi santri yang sholeh, yang baik. Pada kalimat santri inilah kita musti menempatkanya pada pengertian orang yang sam’an wa tho’atan, yang sendiko dawuh yang betul-betul memahami dengan baik posisi “imam dan m’amum”. Karenanya ber-NU yang baik adalah yang tidak banyak membiarkan tapi-kan-tapi-kan di dalam dirinya. Ber-NU yang baik adalah dengan cara banyak berhusnudzon pada ulama-ulama kita, pada pemimpin kita, dan lebih penting lagi menjaga marwah NU.

Kedua, berikhtiar belajar menjadi pribadi yang konsisten berpatokan pada istrumen agama yang syumul (konfrehensif), tidak parsial dan hanya sesuai selera saja. Itulah mengapa NU dalam ber-ahlussunnah wal jamaah annahdliyah menggunakan pendekatan:

  1. Pada Imam Abi Al Hasan Al Asy’arie dan Abi Manshur Al Maturidi dalam bingkai teologi/tauhid.
  2. Pada Imam Maliki, Imam Hanafi, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal dalam bidang fiqih.
  3. Pada Imam Al Ghozalie dan Imam Junaidi Al Baghdadi pada bidang Tasawuf atau Akhlak,

Karena bingkai qonun asasi itulah yang mampu melahirkan pandangan-pandangan wasatiyah, pandangan rahmatal lilalamin, dan pandangan yang realistis, serta aplikatif dalam kehidupan yang serba niscaya ini.

Ketiga, sebagai ikhtiar kolektif (melalui NU) untuk mengadvokasi umat, ikhtiar mewujudkan yadulloh ma’al jama’ah, alaikum bissawadil a’dzom.

Keempat, sebagai ikhtiar bersyukur pada Allah SWT atas anugrah-anugrah-Nya yang diberikan pada bangsa Indonesia dan warganya melalui NU. Mulai dari raihan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 yang hanya 19 tahun, merpertahankan kemerdekan. Dua bulan kemudian, tepatnya 22 Oktober 1945 dengan resolusi jihadnya. Terhempasnya PKI 1965 dengan diawali kesediannya menerima konsep NASAKOM. Tentu banyak anugrah-anugrah lain yang tak terhingga jumlahnya. Anugrah-anugrah untuk bangsa dan warganya itu semuanya lewat NU. Karenanya sudah sepatutnya kita bersyukur kepada Allah SWT melalui NU, melalui ngopeni NU, merawat NU dan menjaga NU.

Itulah refleksi pengejawantahan syukur anugrah-anugrah benar, man lam yasykurinnas lam yasykurillah (Orang yang tidak bisa bersyukur pada manusia, maka ia tidak mungkin bisa syukur pada Allah SWT). Karenanya mari gelorakan terus menerus ber-NU dengan baik, kita yang butuh NU, bukan NU yang butuh kita. Wallohu ‘alam bissowab.

*) Penulis adalah Wakil Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Cirebon. Sekaligus Wakil Rektor III UNU Cirebon.

Tags: NU Cirebon
ShareTweetPin

Related Posts

Sepekan Pasca Launching, Ratusan Botol Sabun Cuci Piring “Sannoe” Laris Terjual
Banom

Sepekan Pasca Launching, Ratusan Botol Sabun Cuci Piring “Sannoe” Laris Terjual

14/05/2025
1.750 Siswa SD Negeri di se-Kabupaten Cirebon Diwisuda Tahfizh, Bukti Sukses Integrasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an
Daerah

1.750 Siswa SD Negeri di se-Kabupaten Cirebon Diwisuda Tahfizh, Bukti Sukses Integrasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an

13/05/2025
PAC Ansor Kaliwedi Bagikan Al-Qur’an Gratis, Dukung Budaya Literasi dan Nilai Keagamaan
Daerah

PAC Ansor Kaliwedi Bagikan Al-Qur’an Gratis, Dukung Budaya Literasi dan Nilai Keagamaan

12/05/2025
Wakili Pengurus MHQN Cirebon, Hj. Qurrotul Aeni Tekankan 3 Hal bagi Penghafal Quran
Daerah

Wakili Pengurus MHQN Cirebon, Hj. Qurrotul Aeni Tekankan 3 Hal bagi Penghafal Quran

04/05/2025
Ini Pesan Bupati Imron saat Membuka Muskercab III PCNU Kabupaten Cirebon
Warta

Ini Pesan Bupati Imron saat Membuka Muskercab III PCNU Kabupaten Cirebon

13/05/2025
725 Hafizoh Gemakan Alquran di Kecamatan Panguragan
Daerah

725 Hafizoh Gemakan Alquran di Kecamatan Panguragan

04/05/2025
Next Post
Bantu Warga Kekeringan, LPBI NU Pasok Air Bersih Ke Desa Sedong Lor

Bantu Warga Kekeringan, LPBI NU Pasok Air Bersih Ke Desa Sedong Lor

Jln. Dewi Sartika No. 9, Sumber

Follow us

RECENT NEWS

  • Sepekan Pasca Launching, Ratusan Botol Sabun Cuci Piring “Sannoe” Laris Terjual
  • 1.750 Siswa SD Negeri di se-Kabupaten Cirebon Diwisuda Tahfizh, Bukti Sukses Integrasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an
  • PAC Ansor Kaliwedi Bagikan Al-Qur’an Gratis, Dukung Budaya Literasi dan Nilai Keagamaan
  • Wakili Pengurus MHQN Cirebon, Hj. Qurrotul Aeni Tekankan 3 Hal bagi Penghafal Quran

CATEGORIES

  • Agenda
  • Banom
  • Daerah
  • Doa dan Dzikir
  • Fiqih
  • Hukum
  • Keislaman
  • Khutbah
  • Khutbah Jumat
  • Lembaga
  • MWC
  • Nasihat Ulama
  • Nasional
  • Opini
  • PC NU
  • Pengumuman
  • Pesantren
  • Ragam
  • Sirah
  • Tafsir
  • Tanya-Jawab
  • Tasawuf
  • Tawsiyah
  • Tokoh
  • Uncategorized
  • Warta
  • Agenda
  • Amaliya-NU
  • BANOM NU Kabupaten Cirebon
  • Home
  • Home 1
  • Home 2
  • Home 3
  • Khutbah Jum’at
  • Kirim Tulisan
  • Lembaga NU Kabupaten Cirebon
  • Login
  • MWC NU Kabupaten Cirebon
  • NU TV Cirebon
  • PC NU Kabupaten Cirebon
  • Pesantren
  • Registrasi Garuda Cyber NU
  • Submissions
  • SUSUNAN REDAKSI

© 2023 PC NU Kabupaten Cirebon - Dikelolah Oleh LTN NU Kabupaten Cirebon.

No Result
View All Result
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan

© 2023 PC NU Kabupaten Cirebon - Dikelolah Oleh LTN NU Kabupaten Cirebon.