NU Cirebon Online,
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) terus berupaya membentuk tim Instruktur dan pelatih. Hal itu dilakukan agar para kader dapat meningkatkan kualitasnya sehingga terus bersemangat mengawal agenda kaderasi di Kabupaten Cirebon.
Upaya mendorong jalannya kaderisasi ini, ditandai dengan terselenggaranya Latihan Instruktur (Latin) dan Latihan Pelatih (Latpel) di Pondok Pesantren Balerante, Palimanan, Cirebon, selama tiga hari, Jumat-Minggu (6-9/9/19).
Kegiatan diikuti oleh 23 peserta kader IPNU dan IPPNU perwakilan masing -masing kecamatan di kabupaten Cirebon. Ikut serta juga dua peserta asal Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Ketua PC IPNU Kabupaten Hamdan menyebut, kegiatan menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten pada bidangnya. Mulai dari Wakil Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon KH Abdul Hayyi, Komandan Densus 99 Asmaul Husna Muhammad Nuruzzaman dan Ketua Bidang Organisasi Pimpinan Pusat IPNU Hasan Malawi. Selain itu, ada juga dari Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon Wahyono An-Najih, Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU Gebang Casiwan, aktivis muda NU Ayub Al-Ansori, Rizqi Riyadu Topeq, Marleni dan lain-lain.
Nantinya, ujar Hamdan, materi yang disampaikan oleh para narasumber itu akan digunakan untuk mengelola sekaligus mengisi ruang-ruang agenda kaderisasi.
“Outputnya, para calon instruktur akan terjun langsung di agenda kaderisasi Pimpinan Anak Cabang (PAC), Pimpinan Komisariat (PK) dan Pimpinan Ranting (PR) di wilayah Kabupaten Cirebon,” harapnya.
Meski begitu, Hamdan melanjutkan, para peserta Latin dan Latpel akan terlihat kompetensinya ketika telah mengawal agenda kaderisasi selama enam bulan.
“Selama enam bulan kedepan, rekan-rekanita akan membentuk garis perjuangannya sehingga mampu memberikan warna baru dalam proses kaderisasi,” ungkapnya.
Menambahkan Hamdan, Ketua PC IPPNU Kabupaten Cirebon Farida Priyani berharap kepada para peserta untuk dapat saling bahu membahu mensukseskan jalannya pengkaderan organisasi.
“Kaderisasi IPNU dan IPPNU di Kabupaten Cirebon sangat masif. Sedangkan instrukturnya masih kurang. Ke depan kita harus terus bekerjasama,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon KH Aziz Hakim Syaerozi mengapresiasi terlaksananya Latin dan Latpel. Kiai Aziz berpesan kepada seluruh intruktur IPNU dan pelatih IPPNU Kabupaten Cirebon untuk mampu mengatur dan mengelola roda organisasi yang telah bertahun-tahun diperjuangkan oleh para ulama tersebut.
“NU atau IPNU itu bukan seperti kendaraan mobil Taksi ataupun sepeda motor yang dimanapun bisa berhenti dan kapanpun bisa ditinggalkan. NU itu ibarat kereta api yang harus berhenti di stasiun dan dikelola oleh berbagai macam profesi instrutur seperti masinis, kondektur, bahkan diwarnai dengan pedagang nasi goreng,” pungkasnya.
(Abdul Muizz )