NU Cirebon Online,
Sekitar seribu warga Nahdliyyin Kecamatam Arjawinangun, menghadiri pelantikan pengurus Fatayat dan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Arjawinangun di Masjid Jami Tegal Gubug, Minggu 15 September 2019.
Pelantikan yang dibarengkan dengan peringatan tahun baru Islam dan Istighosah itu, dihadiri juga oleh Rois Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Zaki Mubarok.
Dalam kesempatan tersebut, selain sebagai penceramah, KH Zaki Mubarok juga didaulat untuk melantik kepengurusan tersebut.
Dalam ceramahnya, Kiai Zaki mengatakan, bahwa Nahdlatul Ulama tidak gegabah dalam mengambil keputusan dalam menangani masalah. Menurutnya, tabayun menjadi pilihan utama dalam meredam konflik.
“NU selalu mengedepankan tabayun terlebih dahulu, dalam meredam konflik,” ujar Kiai Zaki.
Kiai Zaki mencontohkan, ada seorang anak yang melaporkan kepada bapaknya, bahwa ibunya mengendarai mobil dengan pria lain. Namun sebelum melakukan konfirmasi, suaminya langsung naik pitam dan menganggap isterinya itu tidak bisa dipercaya.
“Padahal, sang anak belum menjelaskan secara lengkap dan sang bapak juga belum tabayyun,” ujat Kiai Zaki.
Padahal, yang dimaksud dengan mengendarai mobil berdua dengan pria lain, yaitu ibunya mengendarai kendaraan umum seperti taxi. Tentunya, sopirnya adalah pria lain yang bukan suaminya.
“Karena belum tabayyun, akhirnya terjadi salah faham,” kata Kiai Zaki.