NU Cirebon
Ketua Pengurus Cabang (PC) Majlis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Kabupaten Cirebon, Syam’un Nashirudin atau yang akrab disapa Gus Aun mengingatkan bahaya memahami agama secara dangkal. Pasalnya, fenomena ini semakin nampak di tengah-tengah masyarakat, terutama di jagat maya.
“Realitas pendangkalan beragama, saat ini kian mencuat di permukaan,” terang alumni PP. MIS Sarang Rembang saat memberikan materi PKD PAC GP ANSOR Kecamatan Dukuhpuntang di aula MWC NU Dukuhpuntang, (06/01/22) tadi malam.
Putra Kiai Nashir Kaliwadas ini memaparkan, pendangkalan beragama sangat merusak keharmonisan dalam bermasyarakat. Sebab, kelompok yang terkena virus ini kerapkali menyalahkan tatanan sosial yang sudah ditradisikan dari generasi ke generasi.
Kelompok tersebut, kata Syam’un, punya hobi juga memberkan label kafir kepada kelompok yang tidak seidiologi. Di samping itu, paradigma berpikirnya kacau dan tidak menerima perbedaan.
“Kelompok ini biasanya melihat hukum hanya sunnah dan bid’ah (sesat). Mereka menutup diri dari perbedaan,” tandasnya.