NU Cirebon
CIREBON – Membangun suatu daerah itu harus dengan ilmu, maka diharapkan ISNU berkontribusi membangun Kabupaten Cirebon melalui potensi yang di dalamnya.
Demikian disampaikan oleh Bupati Cirebon, Drs. Imron Rosyadi, M.Ag saat membuka acraa Cirebin Intellectual Conference (CIC) yang digagas Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Cirebon.
Acara CIC yang berlangsung di Hotel Prima itu mengusung tema “Cirebon Diaspora: Mewujudkan Spirit Budaya Moderasi dan Multikultural untuk Perdamaian Bangsa”. Selasa, (9/8/2022).
“Terima kasih kepada ISNU Kabupaten Cirebon yang telah mengadakan acara ini. Kegiatan yang dipelopori oleh Sarjana NU ini diharapkan mampu membawa perubahan pada konteks kenegaraan maupun kedaerahan,” kata Bupati Imron.
Bupati Imron juga berharap ISNU Kabupaten Cirebon ini mampu memberikan pemikiran dan pencerahan bagi kemajuan Kabupaten Cirebon.
“Karena suatu daerah sukses apabila masyarakat dan pemerintahnya menggali potensi yang ada di dalamnya,” ujarnya.
Menurutnya, dari penggalian potensi itu harus menggunakan ilmu. Maka, Bupati Imron berharap ISNU menggali dengan kajiannya.
“ISNU, di samping keilmuannya, juga harus dengan doa dalam membangun peradaban di Kabupaten Cirebon,” ucap Bupati Imron.
Lebih lanjut, Bupati Imron juga berharap ISNU akan menjadi percontohan di dunia.
“Saya pikir, di era globalisasi ini, dalam peperangan pemikiran di dunia setidaknya ada 3 pemikiran,” jelasnya.
Ia menjelaskan, dari peperangan pemikiran itu yang pertama adalah, apabila negara maju, sejahtera, mereka beranggapan fungsi Tuhan itu tidak ada. Hal inilah yang digunakan pada konsep komunis.
“Kedua, jika negara ingin maju, sejahtera, maka sekuler. Mereka beranggapan Tuhan jangan dibawa kemana-mana, cukup di rumah saja,” ujar Bupati Imron.
Kemudian yang terakhir, kata Bupati Imron, jika negara ingin maju, sejahtera, mereka beranggapan bahwa Tuhan itu harus di mana-mana. Inilah yang menjadi pegangan umat Islam.
“Saat ini belum ada yang menjadi kiblat untuk poin yang terakhir itu, yang ada agama justru digoreng dengan isu lainnya,” paparnya.
Maka dari itu, kata Bupati Imron, ia berharap kemajauan Islam ini lahir di Indonesia yang memiliki multi kebudayaan tapi tetap akur.
“Karena syarat sebuah negara berkemajuan adalah menghargai persamaan dan perbedaan,” ucapnya.
Bupati Imron menjelaskan, yang paling dominan kenapa sarjana Indoensia mulai banyak tapi tidak berkemajuan, itu salah satunya karena ilmu dan agamanya tidak dibawa ke ranah tingkah laku dan beragamanya.
“Dari pemikiran dan kajian CIC ini, saya tunggu hasilnya sebagai rekomendasi Kabupaten Cirebon agar lebih maju,” tandasnya.