NU Cirebon
CIREBON – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Cirebon Masa Khidmah 2022-2027 resmi dilantik.
Pelantikan yang berlangsung di Paseban Keramat Sunan Gunung Jati itu mengusung tema ‘Merawat Tradisi, Mengembangkan Potensi, Menuju Cirebon Mandiri’. Sabtu, (24/9/2022).
Ketua pelaksana, Solichin mengucapkan banyak terima kasih kepada segala lapisan yang membantu suksesnya acara pelantikan ini.
“Kami atas nama panitia juga mohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat banyak kekurangan dalam acara pelantikan ini. Karena memang keadaan dan kondisi yang serba terbatas,” katanya.
Ia menjelaskan, Kegiatan ini tidak hanya hari ini saja, tapi sejak dari pagi dengan diisi berbagai kegiatan seperti, Test medical Chek Up, Vaksinisasi, Perpanjangan SIM, dan Pojok Dolanan Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon.
“Setelah acara pelantikan ini akan ada pementasan hingga malam, salah satunya pementasan wayang,” ujar Solichin.
Acara pelantikan ini, lanjut Solichin, Donasi yang terkumpul mencapai 224 juta. Meski demikian, nominal tersebut sebenarnya belum memenuhi target.
“Sebenarnya target kita hingga 290 juta. Hal itu karena setelah pelantikan ini akan ada acara Muskercab yang rencananya bakal digelar pada tanggal 1-2 Oktober 2022 di Prima Resort Kuningan,” ucapnya.
Menurutnya, Muskercab nanti sifatnya wajib bagi pengurus yang baru dilantik yang akan dihadiri seluruh perwakilan MWC NU se-Kabupaten Cirebon.
“MWC NU nantinya masing-masing mengirimkan 3 perwakilan. Karena jumlah MWC NU ada 40, maka mereka akan hadir sebanyak 120 orang,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie mengatakan, pelantikan kali ini dilakukan berbeda atau di luar kebiasaan PCNU lainnya karena prosesi yang mengadopsi pelantikan di Keraton Cirebon.
“Prosesi pelantikan ini disambut dengan tarian yang mungkin mengagetkan bagi sebagian pihak. Akan tetapi, jika ia orang Cirebon, maka akan paham bahwa itu warisan Sunan Gunung Jati,” kata Kiai Aziz.
Oleh karenanya, lanjut Kiai Aziz, tema yang diangkat dalam pelantikan ini berfungsi sebagai turunan dari gagasan besar PBNU, yang mengusung ‘Merawat Jagat, Membangun Peradaban. Maka dari itu, prosesi pelantikan tadi merupakan bentuk kongkrit dalam melestarikan seni budaya dari leluhur.
“Merawat seni ini sejalan dengan konsep Kiai yang merawat tradisi pendahulu dengan seni budaya. Seni budaya juga kerap dilakukan sebagai media dakwah. Maka hari ini PCNU sengaja merefleksikan cara tersebut dengan komplet.
Kiai Aziz melanjutkan, sekalpun jika dilihat proses merawat seni budaya tersebut ada anomali-anomali. Salah satunya melihat kostum yang dipakai pengurus menggunakan blangkon dan memakai jas, bahkan ada yang memakai celana.
“Hal Karena itu memang sengaja dilakukan yang tak lain untuk merawat tradisi dan budaya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kiai Aziz menjelaskan, Visi PCNU 5 tahun ke depan harus lebih menggali dan memaksimalkan potensi yang ada di Kabupaten Cirebon. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan warga NU Kabupaten Cirebon.
“Dengan begitu, harapan kita 5 thun ke depan jika dijalankan maka tidak mustahil akan menciptakan masyarakat yang mandiri dan madani,” imbuhnya.
Kiai Aziz menuturkan, yang menciptakan hal itu semua bukan NU, tapi NU lah yang menjadi pelopor dan garda terdepan untuk menumbuhkan potensi di Kabupaten Cirebon bersama stake holder lainnya.
“Semua memiliki tujuan yang sama, yakni Cirebon yang mandiri di berbagai hal, tidak hanya keagamaan. NU jelas memiliki komitmen menjaga ajaran Ahlussunnah wal jamaah. Terpenting adalah bagaimana mewujudkan Cirebon yang tidak menerima ajaran yang menentang Agama. Maka, ajaran mereka yang tidak melahirkan kemaslahatan kita tolak,” tandasnya.