NU Cirebon
Cirebon: Baru-baru ini beredar video rekaman CCTV di media sosial yang memperlihatkan aksi seorang pria yang diduga mengganti Quick Response Code Indonesian (QRIS) kotak amal masjid.
Video tersebut salah satunya seperti yang diunggah Salah satu video akun Instagram @jakartakota_. Video yang diunggah pada Senin, 10 April 2023 tersebut, tertulis peristiwa itu terjadi di Masjid Nurul Iman, lantai 7, Blok M Square, Jakarta Selatan.
Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar di media sosial, terlihat seorang pria berkacamata masuk ke dalam masjid sambil membawa stiker QRIS.
Setelahnya, pria tersebut tampak menempelkan stiker QRIS itu di atas kotak amal yang ada di dalam masjid tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) PCNU Kabupaten Cirebon Ade Faizal Alami mengatakan, penipuan memalsukan QRIS Kotak Amal adalah kejahatan yang mengancam dunia filantropi Islam.
“Modus penipuan yang tengah viral ini tentu mengancam dunia filantropi Islam yang saat ini sejumlah lembaga resmi tengah bergerak memperbarui metode fundrising (penghimpunan) Zakat, Infak, dan Sedekah melalui dunia digital,” kata Kang Faiz saat dikonfirmasi NU Cirebon pada Selasa, 11 April 2023.
Ia menjelaskan, penipuan dengan sarana kotak amal pernah dilakukan dengan cara keliling. Oknum tersebut menggalang donasi dengan legalitas fiktif.
“Bahkan alamat lembaga tersebut fiktif, atau jika ditujukan untuk membangun masjid atau pondok pesantren, alamatnya fiktif, atau mungkin alamatnya asli tapi dengan cara mencatut,” terangnya.
Ia menilai, dalam modus terbaru ini menunjukkan bahwa penipuan berbasis kotak amal mengalami metamorfosa. Pelaku yang memanfaatkan perkembangan financial technology ini menunjukkan bahwa pelaku kejahatan pun saat ini melek teknologi.
“Tindak kejahatan yang mengarahkan ke kotak amal ini tampaknya upaya memanfaatkan kedermawanan masyarakat Muslim Indonesia,” ucap dia.
Jika menilik data World Giving Index tahun 2022 yang diinisiasi oleh Charities Aid Foundation (CAF), disebutkan bahwa Indonesia sebagai mayoritas Muslim paling dermawan di dunia.
“Indikatornya ada 3, warga Indonesia sering membantu orang yang tidak dikenal, sering menyumbangkan donasi amal, dan menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam sebuah organisasi. Bahkan ketika tau ada penipuan di dunia kedermawanan (charity), itu tidak menyurutkan semangat warga Muslim untuk berinfak,” tandasnya. []