NU Cirebon
Cirebon: Pertumbuhan Koperasi Artha Berkah milik Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon dari waktu ke waktu terus menunjukkan grafik peningkatan yang signifikan. Hal ini terlihat dari peningkatan omzet dari tahun ke tahun.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH. Aziz hakim Syaerozie mengatakan, pada usia yang hampir tiga tahun, Koperasi Artha Berkah sampai bulan Agustus 2023 telah mencapai nominal 5 miliar. Jumlah terbesar berasal dari salah satu produk usaha air mineral.
“NU mineral sebagai salah satu produk usaha yang omzetnya mencapai ratusan juta setiap bulannya. Uang hasil penjualan NU Mineral menembus angka 200 sampai 300 juta rupiah,” ujar Kiai Aziz saat memberikan sambutan di acara Silaturahmi dan Kunjungan Kerja (SKK) Zona Barat 1 pada Ahad, 3 September 2023 di SDN 2 Suranenggala Kulon.
Menurutnya, dari usaha NU Mineral, PCNU mendapatkan passive income sebesar 3 sampai 8 juta setiap bulannya. Selain itu, pengurus cabang juga bisa memberi manfaat kepada Majlis Wakil Cabang (MWC) yang ada di Kabupaten Cirebon setiap bulannya.
Besaran manfaat tersebut, lanjutnya, bergantung pada perputaran penjualan NU Mineral di masing-masing MWC. Mereka yang giat penjualannya tinggi, akan mendapatkan pendapatan pasif lebih besar. Sementara, MWC yang angka penjualannya rendah, pendapatnya juga rendah.
“Kalau yang tidak jualan, maka tidak mendapatkan apa-apa. Selama ini PCNU memberikan passive income ke MWC-MWC tidak kurang dari 5 sampai 15 juta,” paparnya.
Sebelumnya, telah disepakati pengurus cabang, bahwa dari hasil penjualan NU Mineral asas manfaat untuk PCNU sebesar 150 rupiah dan untuk MWC sebesar 300 rupiah per kartonnya.
“Siapapun yang berjualan, baik pengurus NU maupun bukan pengurus NU seperti pedagang, ketika terdaftar sebagai agen kecamatan setempat, maka MWC akan mendapatkan passive income dari hasil penjualan NU Mineral,” katanya.
“Setiap kartonnya akan dihitung sesuai apa yang telah disepakati dan akan masuk setiap akhir bulan. Ini ini bisa dicek ke ketua-ketua MWC,” tandas Kiai Aziz.