NU Cirebon
Cirebon: Peringatan Haul ke-93 KH Muhammad Said di Pondok Pesantren Gedongan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat bakal diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan.
Ketua Panitia, H Ahmad Marzuki mengatakan, persiapan yang dilakukan panitia dalam menyongsong Haul Mbah Said telah dilakukan dengan maksimal, mulai dari pembentukan panitia hingga koordinasi dengan pemerintah pusat dan beberapa kementrian.
“Haul Mbah Said kali ini akan dihadiri presiden dan wakil presiden serta beberapa kabinetnya, ada Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora), Kementrian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik (Kemenkoekuin),” ujar sosok yang akrab disapa Kang Uki itu.
“Secara umum persiapan sudah matang, tinggal pelaksanaan aja,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Kang Uki menyampaikan, pihaknya tengah fokus mempersiapkan agenda pembuka rangkaian peringatan Haul ke-93 Mbah Said, yakni pagelaran seni dan budaya.
Pada kesempatan tersebut, kata dia, nantinya akan dihadiri hadir Buya Syakur Yasin, Sujiwo Tejo, Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon, dan budayawan se-wilayah Ciayumajakuning.
Sementara itu, wakil ketua panitia, Muhammad Idrus mengungkapkan, selain mendoakan para sesepuh Gedongan dan Mbah Said, momentum haul juga sebagai refleksi atas teladan yang dicontohkan para tokoh tersebut.
“Misalnya, kiprah Mbah Said untuk perkembangan pesantren sangat besar. Sebab, beliau menjadi cikal bakal berkembangnya beberapa pesantren di Jawa, khususnya di Cirebon,” kata dia.
Menurutnya, para sesepuh pondok pesantren Gedongan juga banyak berkiprah untuk bangsa Indonesia.
“Menurut catatan keluarga, Mbah Said Gedongan turut aktif melawan penjajah Belanda. Diceritakan, Mbah said pernah menentang keputusan pemerintah Hindia Belanda terkait penetapan hari raya yang dinilai tidak berlandaskan rukyatul hilal,” terang dia.
“Mbah Said banyak berperan dalam melakukan perjuangan melawan penjajah Belanda,” imbuhnya.
Di sisi lain, Haul Mbah Said Gedongan yang berbarengan dengan momentum pemilu, Kang Idrus mengingatkan masyarakat untuk menjaga persatuan.
“Di momentum pemilu kerapkali terjadi perbedaan di masyarakat. Perbedaan pandangan politik dan pilihan sudah seyogyanya tidak menjadi dasar perpecahan antar umat,” ucap dia.
“Kita masih teringat pada pemilu 2019, bagaimana terlihat jelas polarisasi antarumat, terutama umat Islam,” tegas Kang Idrus.
Padahal, kata dia, perbedaan itu bagian dari keberagaman yang merupakan sunnatullah. Menurutnya, hal itu justru harus dijaga bersama-sama.
Oleh karenanya, ujar Kang Idrus, Haul ke-93 Mbah Said kali ini mengangkat tema “Pesantren Keberagaman dan Kebersamaan dalam bingkai NKRI. Bersama-sama menjaga Ukhuwah Wathaniyah, Insaniah, dan Islamiyyah.”
“Haul ini menjadi momentum yang pas untuk menjaga itu,” pungkasnya.
Berikut rangkaian acara Haul Mbah Said Gedongan:
1. Senin, 10 Januari 2024: Pagelaran Seni dan Budaya.
2. Jumat, 12 Januari 2024: Seminar Nasional Psikologi dan Kesehatan.
3. Rabu, 17 Januari 2024: Bakti Sosial, Karnaval, dan Marching Band Competition.
4. Kamis, 18 Januari 2024: Bahtsul Masail se-Jawa-Madura dan Khatmil Quran di 93 titik.
5. Jumat, 19 Januari 2024: Bedah Buku “Radikalisme di Media Sosial dan seminar Tasawuf dan Filsafat.
6. Sabtu, 20 Januari 2024: Puncak Acara ditutup dengan Tahlil dan Pengajian Umum.
