BEBERAPA umat Muslim mungkin pernah mengalami sisa makanan yang menyangkut di sela-sela gigi selepas santap sahur. Tak pelak, benda yang masyhur disebut selilit itu menimbulkan pertanyaan apakah batal jika menelannya saat sedang berpuasa?
Untuk itu, berikut penjelasan detail terkait hukum menelan selilit berdasarkan kajian tim Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon dalam serial fikih puasa.
Hukum menelan selilit dengan sengaja ketika berpuasa hukumnya dapat membatalkan. Hal itu seperti yang dijelaskan Dr. Muhammad Hasan Hitu berikut ini:
ما يبقى في خلل الأسنان من الطعام فإنه يجب عليه أن يتحراه ويخرجه، فإن ابتلعه عمدًا أفطر عند الشافعية بلا خلاف.
“Selilit wajib dijaga dan dikeluarkan. Jika seseorang menelannya secara sengaja, maka puasanya batal menurut Mazhab Syafi’i.”
Baca juga: Hukum Makan dan Minum setelah Imsak
Namun jika selilit itu tertelan dengan tidak sengaja, misalnya karena terbawa air liur atau ludah, maka hukumnya tidak membatalkan. Penjelasan tersebut seperti yang diungkapkan Imam Zainuddin Al-Malibariy dalam Fathul Mu’in:
لَوْ بَقِيَ طَعامٌ بين أسنانِهِ فَجَرَى به رِيقُه بِطَبْعِه لا بِقَصْدِه لم يفطر إنْ عَجَزَ عن تمْيِيزِه ومجه. وإن ترك التَّخَلُّلَ لَيلًا مع عِلْمِه بِبَقائِه وبجريانه به نهارا، لأنه إنما يُخاطَب بهما إن قَدر عليهما حالَ الصومِ، لكن يتأكد التخلل بعد التسحر. أما إذا لم يعجز أو ابتلعه قصدا فإنه مفطرٌ جزما. وقول بعضهم غسل الفم مما أكل ليلا، وإلا؛ أفطر، رده شيخنا.
“Jika ada selilit di sela gigi orang berpuasa, lalu liurnya secara alamiah bukan lantaran kesengajaan membawa sisa makanan itu masuk ke rongga perut, maka puasanya tidak batal karena dua pertimbangan. Pertama, puasanya tetap sah sebatas ia tidak mampu membedakan mana sisa makanan itu untuk lalu membuangnya. Kedua, puasanya tetap sah sejauh ia tidak membersihkan sisa makanan di sela giginya sementara ia sadar ada sisa makanan dan akan terbawa aliran liurnya di waktu siang berpuasa. Pasalnya, saat berpuasa seseorang memang dituntut untuk membedakan sisa makanan dan mengeluarkannya dari mulut. Karenanya sangat dianjurkan sekali bersih-bersih sela gigi setelah sahur. Sedangkan mereka yang mampu menemukan sisa makanan lalu menelannya secara sengaja, jelas puasanya batal.”