NU Cirebon
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ulil Abshar Abdallah atau biasa disapa Gus Ulil menyebutkan bahwa segala sesuatu di dunia belum bernilai jika tidak ada hubungannya dengan manusia.
Hal itu disampaikan Gus Ulil saat mengaji Kitab Ihya Ulumuddin di Saung Darussalam, Ciwidey, Kabupaten Bandung, pada Kamis, 14 Maret 2024 malam.
Ia mengatakan, hubungan manusia dengan dunia dikategorikan menjadi dua jenis. Pertama, hubungan bersama hati, yakni ketika manusia menjadi hamba benda karena hatinya dikuasai dunia, sehingga manusia yang semula hamba Allah menjadi hamba benda.
Kedua, hubungan tersembunyi yang melibatkan sikap manusia terhadap dunia, yaitu ketika manusia yang terlalu mencintai dunia hingga menjadi hamba dunia. Ada Kategori manusia yang tergoda oleh dunia, menggunakan dunia tanpa kendali, sehingga muncul sifat-sifat seperti sombong, dengki, hasut, pamer, dan buruk sangka.
“Mereka juga mudah curiga terhadap pesaingnya, dan licik, berbuat baik kepada orang lain untuk menipu. Ini kategori dunia yang tersembunyi karena berupa sikap hati manusia terhadap dunia,” katanya dikutip dari NU Online.
Pendiri Ghozali College itu pun menekankan bahayanya jika dunia ditempatkan di hati manusia. Sebab hal tersebut dapat membuat manusia terjebak dalam keduniawian yang berlebihan.
Kalau sikap kita mencintai dunia sampai berlebihan, kata Gus Ulil, sehingga kita menjadi hamba dunia, maka dunia yang tampak itu menjadi dunia yang batin.
“Kalau dunia diparkir di garasi, tidak masalah, tapi jika garasi tersebut ada di hati manusia, itu repot. Sangat berbahaya,” tegasnya. (Iin Sholihin)