NU Cirebon
Cirebon: Lembaga Perekonomian (LP) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon menggelar peresmian pasar sembako murah dan bazar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada Kamis, 7 November 2024.
Acara yang sekaligus memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025 itu berlangsung di kompleks gedung sekretariat Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Dukupuntang. Acara ini diresmikan langsung oleh perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie mengatakan, selain mendapat bimbingan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, kegiatan tersebut juga mendapat partisipasi dari Polresta Cirebon.
“Kolaborasi yang baik antara NU dan pemerintah, baik aparatur sipil maupun Polri dan TNI ini menunjukkan bahwa kegiatan ini prinsipnya ingin menumbuhkan UMKM yang ada di Kabupaten Cirebon agar memiliki peluang untuk berkembang,” ujar Kiai Aziz.
Ia menyebut bahwa kegiatan tersebut tidak hanya sekadar bentuk dukungan terhadap pelaku UMKM, tetapi juga bisa disebut sebagai ibadah.
“Kegiatan ini juga merupakan ibadah, sebab dalam pelaksanaannya menjadi upaya untuk membangun Kabupaten Cirebon. Maka Allah akan mencatat sebagai amal yang baik,” katanya.
Kiai Aziz menyampaikan bahwa pihaknya mengapresiasi institusi Polri yang turut serta dalam kegiatan ini. Khususnya, dukungan digelarnya 1000 paket bersubsidi yang menjadikan harganya lebih murah.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang juga turut serta mensukseskan bazar murah dan UMKM ini. Harapannya, produk UMKM ini bisa bersaing di pasar bebas, sehingga tumbuh berkembang dengan baik. Dengan demikian, ke depannya bisa menjadi faktor meningkatnya taraf kehidupan di Kabupaten Cirebon,” ujar sosok yang juga salah satu dewan pengasuh Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin itu.
Ia menilai bahwa pasar sembako murah ini merupakan upaya NU dalam membantu masyarakat yang kurang mampu. Sebab, Cirebon termasuk dalam kategori daerah yang masih cukup banyak angka kemiskinan di Jawa Barat.
“Ikhtiar ke depan apa pun program yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat sebisa mungkin menjalin kerja sama dengan pemerintah,” ucap Kiai Aziz.
Bagi Kiai Aziz, membangun NU sama saja membangun Cirebon. Jika warga Nahdliyin berdaya, kata dia, maka diharapkan akan mampu meningkatkan nilai ekonomi di Cirebon ini.
“Hal ini tak lepas dari Cirebon yang mayoritas diisi warga NU,” ujar dia.
Kolaborasi penting dilakukan. Sebab menurut Kiai Aziz, jika digelar secara mandiri oleh dinas terkait, maka bisa jadi kurang efektif. Sebaliknya, menggandeng NU atau ormas lainnya, maka potensi kegiatan berjalan maksimal akan semakin besar.
“Terbukti pada hari ini mendapat respons dari masyarakat yang luar biasa,” tandasnya.[]