NU Cirebon
Cirebon: Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad menyebut bahwa kaderisasi menjadi fokus utama dalam penguatan organisasi Nahdlatul Ulama (NU), terutama di wilayah Kabupaten Cirebon.
Hal ini disampaikan Kiai Juhadi dalam acara Halalbihalal dan Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) III Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon di Taman Cirebon Power, Kanci Kulon, Astanajapura pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Kiai Juhadi menegaskan bahwa kaderisasi merupakan amanat langsung dari Peraturan Perkumpulan (Perkum) NU yang wajib dijalankan secara serius oleh seluruh struktur organisasi, dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat ranting.
Baca: Kiai Aziz: Muskercab Harus Hasilkan Gagasan Nyata untuk Masyarakat Cirebon
“PCNU Kabupaten Cirebon sudah menjalankan 9 kali Pendidikan Dasar-Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU). Ini bagus, tapi untuk bisa masuk kategori ‘hijau tua’, idealnya harus lebih dari 9 angkatan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Jawa Barat saat ini menjadi provinsi terbaik dalam pelaksanaan kaderisasi secara nasional, meskipun dari sisi jumlah angkatan masih berada di bawah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Yang membanggakan, semua PCNU di Jawa Barat sudah melaksanakan kaderisasi. Di daerah lain, angkatan kaderisasi banyak tapi tidak merata, bahkan ada PCNU yang belum memulai,” ujarnya.
Kiai Juhadi juga menekankan pentingnya jenjang kaderisasi lanjutan, seperti Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU), agar pengurus di tingkat cabang memiliki kapasitas yang mumpuni dan terukur.
“Menjadi pengurus NU hari ini tidak bisa sembarangan. Sesuai Perkum, untuk MWC wajib PD-PKPNU, sementara PCNU harus mengikuti PMKNU. Kalau ini dijalankan dengan sam’an watha’atan, maka insyaallah program apapun yang dicanangkan NU akan berjalan optimal,” tegasnya.
Terkait pelaksanaan Muskercab, Kiai Juhadi menyampaikan harapannya agar forum permusyawaratan tertinggi setelah Konferensi Cabang (Konfercab) ini dapat melahirkan keputusan-keputusan strategis yang mampu memperkuat konsolidasi organisasi dan meneguhkan solidaritas warga NU di Cirebon.
“Kami dari PWNU berharap Muskercab ini dapat menghasilkan keputusan terbaik. Ini kesempatan untuk meninjau kembali program-program hasil Konfercab yang belum terlaksana, sekaligus menyusun langkah konkret ke depan,” ujarnya.
KH Juhadi juga mengapresiasi kekuatan struktural NU di Cirebon yang saat ini terdiri dari 40 Majelis Wakil Cabang (MWC) dan 400 ranting. Baginya, ini adalah potensi besar yang harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat.
“Perlu diingat, kegiatan NU bukan semata-mata untuk pengurus seperti ketua atau rais syuriyah, tapi untuk seluruh masyarakat Kabupaten Cirebon,” tandasnya.
Acara Halalbihalal dan Muskercab PCNU Kabupaten Cirebon ini menjadi momentum penting untuk mengonsolidasikan program kerja, memperkuat kaderisasi, dan memastikan seluruh gerak langkah NU berpihak pada kepentingan umat secara luas.[]