NU Cirebon
Cirebon – Lembaga Ta’lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon mengadakan kegiatan pelatihan jurnalistik bertajuk Madrasah Jurnalensa yang berlangsung selama enam hari di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK), Jl Dewi Sartika, Kelurahan Sumber, Kabupaten Cirebon. Kegiatan ini terbagi dalam dua sesi: sesi pertama pada 23-25 Juni dan sesi kedua pada 1-3 Juli 2025.
Madrasah Jurnalensa ini menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya, termasuk Pemimpin Redaksi Portal Majalengka, Husain Ali; Ahmad Rofahan, jurnalis Metronews.com; M. Syahri Romdon, jurnalis Kompas TV; Fitri A. Pratnasari, penulis skenario film nasional; Iin Sholihin, Pemimpin Redaksi Nucirebon; dan Ikfini, editor TV NU.
Dalam sambutannya mewakili ketua PCNU Kabupaten Cirebon, Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, H. Asep Saefullah, menegaskan bahwa agenda madrasah jurnalistik semacam ini merupakan bagian penting dalam ikhtiar memperkuat struktur dan sistem informasi organisasi di era digital.
“Saya menyambut baik kegiatan Madrasah Jurnalensa ini yang dilaksanakan secara berkala oleh LTNU. Ini menjadi langkah konkret membekali kader NU dalam bidang penulisan, videografi, dan administrasi digital,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, luasnya wilayah Kabupaten Cirebon yang mencakup 40 kecamatan dan lebih dari 420 desa menjadi tantangan tersendiri bagi PCNU dan lembaga-lembaga di bawahnya untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Keterbatasan sumber daya manusia menjadikan kegiatan seperti Madrasah Jurnalensa sebagai sarana efektif untuk mendistribusikan kapasitas dan pengetahuan kepada para kader di tingkat bawah.
“Dengan kondisi geografis seperti ini, tidak mungkin pengurus cabang menjangkau langsung ke seluruh wilayah. Maka, kehadiran kader-kader dari MWC dan Ranting yang memiliki kompetensi digital menjadi kebutuhan mendesak,” lanjutnya.
H. Asep juga menyoroti perubahan zaman yang telah membawa transformasi besar dalam pola komunikasi dan mobilitas. Ia membandingkan masa lalu, ketika aktivitas surat-menyurat masih dilakukan secara fisik dan pengantar surat harus mengayuh sepeda ontel dari satu tempat ke tempat lain, dengan masa kini yang serba digital dan efisien.
“Dulu, para muharik NU harus berjuang menyampaikan surat menggunakan sepeda ontel. Ada hikmah luar biasa dari perjuangan itu karena effort-nya tinggi. Sekarang, cukup dari satu ruangan, kita bisa mengirimkan pesan ke mana saja secara digital,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa kegiatan yang diinisiasi LTNU ini bukan hal asing lagi bagi para muharik NU generasi baru. Bahkan, menurutnya, struktur PBNU dan PWNU kini telah 99,9 persen beralih ke sistem digital, sehingga para pengurus di tingkat cabang, MWC, dan ranting pun harus bergerak menyesuaikan diri.
Para peserta Madrasah Jurnalensa, menurutnya, adalah bagian penting dari instrumen organisasi NU di wilayah masing-masing. Melalui pelatihan ini, diharapkan lahir kader-kader yang mumpuni di bidang administrasi digital, penulisan surat, dan komunikasi organisasi.
“Menulis itu tidak bisa dianggap sepele. Ada tata bahasa yang harus benar, ada struktur yang harus dipahami. Semua itu perlu dipelajari. Tidak semua orang bisa menulis surat atau berita dengan baik. Maka madrasah ini penting, bukan hanya untuk NU, tapi juga bermanfaat bagi pribadi peserta,” ungkapnya.
Lebih lanjut, H. Asep berharap agar alumni Madrasah Jurnalensa tidak hanya menjadi penggiat literasi, tetapi juga siap menjadi bagian dari struktur pengurus NU di berbagai tingkatan. Ketika NU membutuhkan, mereka harus siap terlibat.
“NU memerlukan kader yang tidak hanya bebas dan ganas, tetapi juga menjunjung tinggi adab dalam bertutur dan bertindak,” pesannya.
Ia juga mengapresiasi peran pengurus LTNU PCNU Cirebon yang telah menggagas program ini serta dedikasi para peserta yang hadir dan mengikuti kegiatan secara serius. Menurutnya, keberhasilan pelatihan ini akan menjadi kekuatan NU di masa mendatang.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di ruangan ini saja. Ilmu yang didapat harus ditularkan ke kader lain di wilayah masing-masing. Ini adalah bentuk pengabdian, bentuk khidmah nyata kepada jam’iyyah,” tutupnya.
Madrasah Jurnalensa sendiri merupakan program pelatihan jurnalistik dan literasi digital yang dilaksanakan secara berkala oleh LTNU PCNU Cirebon sebagai bagian dari upaya kaderisasi dan penguatan kapasitas organisasi di era transformasi teknologi informasi.
